Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah anak mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno. Anak-anak yang berasal dari latar belakang orangtua yang merupakan pedagang kecil ini menerima bantuan beasiswa pendidikan dari Sandiaga Uno.
Putri Indriani Payopo, salah satu penerima bantuan asal Ambon, mengaku senang dengan apa yang diterimanya dari Sandiaga Uno. Mahasiswi Institut dan Bisnis Ambon ini membutuhkan biaya untuk melanjutkan studinya yang masuk tahap akhir.
"Apalagi saya sudah semester 6 dan butuh biaya untuk PKL jadi dana beasiswa ini saya akan gunakan untuk PKL untuk menyelesaikan kuliah saya,” katanya melalui jumpa pers virtual di Jakarta, baru-baru ini.
Advertisement
Baca Juga
Anak Penjual Kerupuk
Sementara dari Riau, Alfan Ardiansyah, turut menerima bantuan melanjutkan pendidikan dari Sandiaga Uno untuk tetap menjalani perkuliahan di Universitas Riau. Alfan mengatakan, ia dalam kondisi pas-pasan untuk melanjutkan kuliah karena sang ibu hanya seorang penjual kerupuk.
"Ayah saya sudah meninggal dan saya juga harus bantu berdagang pempek di kampus,” dia menguraikan.
Advertisement
Doa Yang Terkabul
Hal serupa dialami Ahmad Fadel, anak dari pedagang gulai dan sate di Kawasan Jogja ini mengaku kuliah di Universitas Ahmad Dahlan dengan jurusan Ilmu Hadist. Ia mendaftar online sebagai penerima bantuan dan berdoa agar namanya terpilih.
"Ternyata doa dikabulkan. Saya berharap, beasiswa ini bisa denikmati oleh banyak mahasiswa di seluruh Indonesia, karena dalam situasi pandemi ini masih banyak yang sangat membutuhkan," mahasiswa semester 8 ini memaparkan.
Menggandeng KAHMIPreneur
Sandiaga Uno mengaku menggandeng KAHMIPreneur dalam memberikan program beasiswa kepada anak-anak para pedagang kecil. "Antusiasme masyarakat untuk bisa mengakses bantuan beasiswa di gelombang pertama, menginspirasi saya dan juga kawan-kawan di Kahmipreneur untuk terus bergerak," kata Sandiaga Uno.
Advertisement
Target Penyaluran
Dalam penyaluran ini target penerima lima Kategori : Mahasiswa, Pelajar SMA, Pelajar SMP, Pelajar SD, Mahasiswa/Pelajar Anak Yatim Karena Covid-19. Pendaftar gelombang pertama berasal dari 34 Propinsi dan 371 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
Menurutnya, anak-anak Indonesia harus tetap belajar dan bersekolah. "Bantuan ini merupakan kesempatan agar mereka mendapatkan pendidikan terbaik untuk masa depannya," Sandiaga Uno menjelaskan.