Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno “sidak” ke Plaza Senayan XXI Jakarta untuk menonton film Losmen Bu Broto pada Sabtu (27/11/2021). Usai menonton, ia mengulas film karya Eddie Cahyono dan Ifa Isfansyah itu.
Sandiaga Uni menyebut Losmen Bu Broto yang syuting di Yogyakarta menampilkan suasana Kota Gudeg berikut keramahan hospitality-nya. Ia lantas teringat sektor wisata yang terpukul pandemi Coviod-19 dua tahun terakhir.
Advertisement
Baca Juga
“Keramahtamahan hospitality dari losmen yang merupakan adaptasi dari homestay atau inn yang sekarang menjadi destinasi unggulan di tengah pandemi yang melanda kita,” katanya terkait wajah industri pariwisata belakangan ini.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ingat Laskar Pelangi
Saat menonton Losmen Bu Broto, Sandiaga Uno terkenang Laskar Pelangi karya Riri Riza yang dirilis 13 tahun silam. Film ini mengumpulkan 4,7 juta penonton dan memuncaki daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa selama sewindu.
“Ini mengingatkan saya pada Laskar Pelangi yang mengangkat Belitung pada 2008. Film ini menaikkan kunjungan wisata Belitung hingga 1.800 persen dan membuka begitu banyak lapangan kerja di sana,” ia membeberkan.
Advertisement
Kembali ke Bioskop
Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno mengingatkan saat ini sektor pariwisata mulai bangkit. Termasuk bioskop sebagai tempat hiburan kembali beroperasi meski kapasitas penonton per studio belum diizinkan 100 persen.
“Saya mengajak kita semua untuk kembali menonton bioskop,” Sandiaga Uno mengajak. Usai menonton aksi Maudy Koesnaedi sebagai Bu Broto, ia menyebut setidaknya ada lima elemen film ini yang membuatnya jatuh hati.
Sorot 5 Elemen Ini
“Ada musik. Musiknya bagus sekali tadi. Ada kuliner, fashion menarik karena mengangkat kebaya. Yang juga diangkat adalah art dan fotografi. Ini nanti akan kita suarakan mudah-mudahan bisa mengangkat film Indonesia,” paparnya panjang.
Fotografi dan sinematografi Losmen Bu Broto, menurut Sandiaga Uno, berhasil mengeksplorasi sisi lain Yogyakarta. Biasanya, film berlatar Yogyakarta tak jauh dari lanskap Candi Prambanan dan Borobudur.
Advertisement
Suasana Malam Yogyakarta
“Tadi kita lihat Parangtritis. Kota Jogja sendiri dengan spot-spot tadi, merupakan bagian yang dipasarkan bukan hanya fokus ke Candi Borobudur dan Prambanan yang sudah dikunjungi,” urai Sandiaga Uno.
“Banyak sekali suasana malam (di Yogyakarta) dan kekeluargaan di home-stay yang dikemas menjadi cerita hangat sekaligus menarik,” pungkasnya. Yogyakarta kala malam terasa friendly dan jadi daya pikat tersendiri di mata turis.