Liputan6.com, Jakarta Tertantang dengan ajakan seorang sahabat untuk ikut aksi terjun payung di atas langit dengan ketinggian 10 ribu kaki, Ratna Listy akhirnya ikut terjun payung secara tandem. Tak sendiri, ia dibimbing pelatih terjun payung internasional dari Indonesia, Naila Novaranti.
Aksi terjun payung yang diiikuti oleh Ratna Listy ini dilakukannya pada Rabu (16/2/2022) pagi, di atas bandara Nusawiru, di Cijulang, Pangandara, Jawa Barat. Sebelumnya, Ratna dan Naila Novaranti menumpangi pesawat kecil khusus yang hanya muat untuk 4 orang penumpang.
Ratna yang baru pertama kali mengikuti olah raga ekstrem ini, awalnya ragu. Namun akhirnya senang dan takjub setelah berhasil menyelesaikannya dengan lancar. Apalagi saat berada di langit biru lalu mendarat sukses di Bandara Pariwisata Nusawiru.
Advertisement
Baca Juga
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rasa Campur Aduk
"Terjun payung itu rasanya campur aduk enggak bisa diungkapin satu-satu. Sudah bisa mendarat saja bagi aku itu hal yang luar biasa bisa menyelesaikan tantangan ini," ujar Ratna Listy di lokasi pada hari yang sama, sambil menangis di atas rumput hijau Bandara Nusawiru.
Ratna terjun payung didampingi oleh seorang pria penerjun payung profesional, Tandem Master RR. Yudiana dari klub skydive internasional bersama Naila Novaranti.
Ratna mengaku mulanya tak yakin bisa mengikuti aksi yang dianggap menantang maut ini. Ia menganggap bahwa terjun payung ngga bisa dilakukan oleh wanita biasa apalagi hanya seorang artis penyanyi.
Â
Advertisement
Akhirnya Merasa Aman
Namun setelah diyakinkan oleh Naila Novaranti bahwa terjun tendem ini aman di bawah pengawasan ketat dari tim penerjun pataung yang profesional skala internasional, barulah Ratna Listy merasa yakin aman bahwa dirinya pasti bisa menyelesaikan aksi ini meskipun sempat bimbang dan ragu dan pernah ingin membatalkan niat terjun tendem ini.
"Saat berada dilangit melihat kuasa Allah itu aku merasa ngga ada apa-apanya. Aku bilang ya Allah, aku itu merasa kecil banget ngga boleh sombong saat melihat alam dari atas langit yang begitu luasnya," ujar Ratna yang terus mengeluarkan air mata.
Â
Menyiapkan Mental
Sebelum terjun payung, Ratna Listy yang kini disibukkan dengan profesi barunya ahli spiritual mengatakan bahwa dirinya telah menyiapkan mental, percaya diri, yakin bisa menyelesaikan aksi menantang maut ini dan menyerahkan kesuksesan sepenuhnya kepada Sang Pencipta.
"Pas hari H terjun payung ini, saya ditekan harus rileks tenang dan percaya diri bahwa ini semua aman oleh orang-orang yang profesional," tambah Ratna.
Â
Advertisement
Harus Sehat Jasmani dan Rohani
Sementara itu, Naila Novaranti yang mengajak dan mendampingi Ratna Listy untuk terjun payung mengungkapkan bahwa olah raga terjun payung tendem bisa diikuti oleh siapapun baik pria dan wanita.
Namun penerjun payung tandem harus dalam kondisi yang sehat jasmani dan rohani dan wanib mengikuti persyaratan, peraturan dan petunjuk dari para penerjun profesional.
"Saya yakin dari awal bahwa Ratna Listy yang saya ajak terjun payung ini masuk kriteria tersebut dan ternyata orangnya disiplin dan mau mengikuti petunjuk semua termasuk saat berada diatas langit, salut dia bisa," ungkap Naila.
Â
Prosedur Keselamatan
Seseorang untuk mengikuti terjun payung tandem kata Naila bahwa Pangkal dari prosedur keselamatan skydive untuk pemula adalah wajib menggunakan tandem. Hanya penerjun atau skydiver yang bersertifikat atau berlisensi saja yang bisa menjadi tandem.
Fungsi tandem di sini selain mengontrol parasut, menentukan rute terbang dan mendarat, hingga bertanggung jawab pada keselamatan skydive pemula yang terbang bersamanya.
Selain Naila yang tercatat sebagai perempuan Indonesia pelatih payung dunia di 42 Negara, acara terjun patung yang digelar sukses dihadiri oleh Kepala Sekolah Terjun Payung, Dadang Satria Kamajaya, Koord. Lapangan dan Bendahara Purnamawati Dimyati, Koord. Kurikulum Ardya Rifiantara, Komunikator Lapangan Sangga Lelana, Koord. Perlengkapan Nu Hanura, dan Cameraman khusus di udara saat terjun payung adalah Ardya Rifiantara.
Advertisement