Liputan6.com, Jakarta Perjalanan hidup Shilvia Tan bisa dibilang begitu berliku-liku. Saat ini, ia telah sukses menjadi top creator di salah satu e-commerce terbesar. Namun siapa sangka, sebelum sesukses sekarang, Shilvia Tan memiliki pengalaman hidup yang cukup berat.
Salah satunya adalah karena keputusannya menjalani pernikahan beda agama. Tentunya, tak mudah bagi Shilvia Tan untuk menjalani rumah tangga yang berbeda agama.
Shilvia Tan mengaku pernah begitu terpuruk hingga menjalani pekerjaan sebagai tukang kredit keliling.
Advertisement
"Dulu awal mula nikah aku bener-bener ngerasain ternyata kehidupan yang kejam itu, bener-bener yang ngerasain hidup susah, ngontrak, dicemooh tuh kayak jadi makanan sehari-hari," kata Shilvia Tan kepada wartawan baru-baru ini.
Baca Juga
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Risiko Besar
Lebih lanjut, Shilvia Tan mengatakan bahwa salah satu faktor yang membuatnya seperti itu adalah karena tidak mendapat dukungan dari keluarga setelah memutuskan untuk menikah beda agama.
"Sebenarnya aku lahir dari keluarga yang cukup ya. Nggak kere-kere banget. Tapi aku yang memutuskan memilih jalan aku sendiri. Aku nikah beda agama, aku berani ngambil risiko yang besar. Memutuskan menikah dengan banyak sekali perbedaan, rintangan, dari mulai hinaan, dicemooh, sampai nggak dianggap itu semua pernah aku alami," sambungnya.
Â
Advertisement
Berubah
Namun akhirnya dari situ lah justru yang membuat Shilvia Tan mengubah kehidupannya. Persoalan yang ia hadapi itu justru dijadikan cambuk untuknya melangkah lebih jauh dan mengubah nasibnya. Hingga pada akhirnya setelah ia berusaha dengan keras, ia berhasil mendapatkan kesuksesan.
"Jujur dari rasa sakit hati lah aku bisa besar dan sampai di titik ini. Ternyata jadi manusia miskin itu benar-benar menyakitkan. Benar-benar kita nggak dianggap, dikucilkan dicemooh bahkan sering banget nggak dihargai, even itu dari keluarga. Aku pernah bilang ' miskin itu bukan takdir' miskin itu cuman nasib yang kamu bisa ubah. Aku pegang kata itu. Aku pegang buat cambuk aku untuk maju," tegasnya.
Â
Toleransi
Shilvia Tan adalah salah satu contoh bagaimana toleransi beragama dalam rumah tangga bisa tetap berhasil dan harmonis. Shilvia Tan beragama Islam, sementara sang suami memeluk agama Budha. Tak cukup sampai di situ, ketiga anak-anaknya adalah pemeluk agama Kristen.
"Ini asli loh. Anakku kalau Minggu ke gereja, suamiku di rumah ada sembahyang hio," sambungnya.
Advertisement