Amber Heard Dinyatakan Punya Gangguan Kepribadian oleh Seorang Psikolog yang Hadir di Persidangan

Sang psikolog hadir di persidangan tuduhan pencemaran nama baik oleh Amber Heard dalam rangka kapasitasnya sebagai saksi Johnny Depp.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 27 Apr 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2022, 18:00 WIB
Amber Heard Pakai Gaun Seksi Menerawang di Pemutaran Film Aquaman
Ekspresi Amber Heard saat menghadiri premier film terbarunya, "Aquaman" di Los Angeles, California, AS (12/12). Amber Heard tampil seksi dengan gaun jaring-jaring menerawang hijau. (AFP Photo/Kevin Winter)

Liputan6.com, Jakarta Amber Heard yang tengah menjalani sidang pencemaran nama baik dengan mantan suami, Johnny Depp, baru saja mendapatkan vonis mengejutkan dari seorang psikolog persidangan bernama Shannon Curry.

Dalam sebuah pernyataan kepada publik, Shannon Curry yang dipekerjakan oleh pengacara Johnny Depp sekaligus psikolog klinis dan forensik, menyebut Amber Heard selama ini memiliki gangguan kepribadian.

Shannon Curry hadir di persidangan pada Selasa (26/4/2022) dalam rangka kapasitasnya sebagai saksi Johnny Depp. Ia mengatakan telah memeriksa catatan kesehatan mental Amber Heard pada Desember 2021 dan mengevaluasi secara pribadi hingga memakan waktu 12 jam selama dua hari.

Disampaikan oleh sang psikolog bahwa aktris 36 tahun ini memiliki gangguan kepribadian ambang serta gangguan kepribadian histrionik. Hal itu terlihat dalam skor yang didapatnya selama evaluasi.

"Skornya konsisten dengan diagnosis tersebut," kata Shannon Curry, melansir AFP, seperti dikutip dari Antaranews.com.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bantahan Pihak Amber Heard

Amber Heard dalam persidangan melawan Johnny Depp di Virginia, Senin (25/4/2022). (AP Photo/Steve Helber, Pool)
Amber Heard dalam persidangan melawan Johnny Depp di Virginia, Senin (25/4/2022). (AP Photo/Steve Helber, Pool)

Vonis dari Shannon Curry pun dibantah oleh Elaine Bredehoft, pengacara aktris film Aquaman tersebut. Elaine berusaha untuk menyudutkan kesaksian Shannon Curry selama pemeriksaan.

Namun, Elaine hanya memiliki alibi bahwa Shannon hanyalah psikolog yang dipekerjakan oleh pengacara Johnny Depp untuk bersaksi demi sang aktor agar bisa mendukungnya.

"Jika Anda tidak menemukan sesuatu yang akan menguntungkan Tuan Depp dan negatif untuk Nona Heard apakah Anda tidak akan menjadi ahli dalam kasus ini?" ujar Elaine Bredehoft bertanya kepada Shannon Curry.

 


Penelitian Ilmiah

Johnny Depp di persidangan melawan Amber Heard di Virginia, Senin (25/4/2022). (AP Photo/Steve Helber, Pool)
Johnny Depp di persidangan melawan Amber Heard di Virginia, Senin (25/4/2022). (AP Photo/Steve Helber, Pool)

Mendapat keberatan seperti itu, Shannon Curry lantas menanggapi bahwa semua yang disampaikannya merupakan salah satu hasil dari penelitian ilmiah. Ia mengatakan beberapa karakteristik utama dari gangguan kepribadian ambang.

Mulai dari kemarahan dalam diri, permusuhan batin, kecenderungan untuk merasa benar sendiri, dan suasana hati yang berubah-ubah.

"Mereka bisa bereaksi secara kasar, mereka bisa bereaksi secara fisik. Seringkali mereka akan kasar kepada pasangannya. Hampir seperti sedang akting," terangnya.

 


Berpengalaman

Shannon juga menyampaikan bahwa Amber Heard tidak menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD) akibat dari dugaan kekerasan dalam rumah tangga.

"Heard telah 'sangat melebih-lebihkan' gejala PTSD dalam tes yang diberikan," kata sang psikolog.

Hampir semua pernyataan Shannon Curry itu sebenarnya layak diperhatikan lantaran ia memiliki pengalaman dengan para veteran Amerika Serikat.

Sementara itu, Amber Heard terdengar berulang kali mengklaim di persidangan bahwa mantan suaminya sering melakukan kekerasan. Johnny Depp pun tentunya membantah pernah melakukan kekerasan fisik terhadap Amber Heard.

Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya