Liputan6.com, Jakarta Alunan musik angklung bergema di Griya Anggrek, kawasan Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, pada 23 November 2022, lalu.
Puluhan anak-anak down syndrome terlihat asyik memainkan alat musik yang terbuat dari tabung-tabung bambu. Anak-anak down syndrome tersebut merupakan gabungan dari Ikatan Syndrome Down Indonesia (ISDI).
Saat beraksi di Griya Anggrek, puluhan anak-anak down syndrome memainkan angklung bersama dengan musisi dan influencer bernama Manshur. Ada pula Tricia Sumarijanto, yang dikenal sebagai pegiat musik angklung.
Advertisement
"Angklung ini merupakan alat musik yang bisa dimainkan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Tentunya di tangan teman-teman dari ISDI, ini menjadi pertunjukan musik yang enerjik," kata Manshur melalui keterangan tertulis, Jumat, 25 November 2022.
Baca Juga
Pemersatu
Tricia Sumarijanto mengatakan, pertunjukan musik angklung dapat menjadi alat pemersatu bagi siapapun yang menikmati dan menyaksikan pertunjukan alat musik yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
"Bahkan untuk rekan-rekan ISDI, musik angklung telah membantu mereka untuk dapat belajar berkomunikasi, dan belajar untuk bekerjasama, juga belajar untuk saling mengisi satu dan yang lainnya," Tricia menjelaskan.
Advertisement
Peran PDIP
Pertunjukan musik angklung yang dimainkan anak-anak down syndrome dari ISDI diinisiasi oleh Badan Kebudayaan Nasional PDI-P bekerjasama dengan Yayasan Anugerah Santa Asasta (ASA), Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI ) dan Sumberenergi Sakti Prima (SSP)
Pentas musik angklung oleh anak-anak down syndrome ini berjalan dengan misi yang sama dengan YKRI, yakni menjaga lingkungan sebagai bagian dari budaya dan kearifan lokal.
Perlu Dilestarikan
Selain itu, menurut YKRI, angklung merupakan sebuah alat musik dari bambu sebagai instrumen yang perlu dilestarikan agar senantiasa menjadi kebanggan nasional.
YKRI menganggap, selain memiliki nilai filosofi kebersamaan dan gotong royong, melestarikan alat musik angklung juga berarti turut berperan dalam upaya pemanfaatan kekayaan alam yang telah menjadi bagian dari kebudayaan Nusantara.
Advertisement