Tersangka Pembunuh Takeoff Minta Duit ke Hakim, Ingin Sewa Jasa Detektif Partikelir

Polisi telah menangkap dua tersangka yang dikaitkan dengan pembunuhan rapper Takeoff, salah satunya adalah Patrick Xavier Clark.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 08 Des 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 08 Des 2022, 18:30 WIB
Takeoff. (Jordan Strauss/Invision/AP, File)
Takeoff. (Jordan Strauss/Invision/AP, File)

Liputan6.com, Jakarta Kasus pembunuhan rapper  Takeoff kini mulai bergulir ke meja hijau. Polisi telah menangkap dua tersangka yang dikaitkan dengan insiden ini, salah satunya adalah Patrick Xavier Clark.

Dilansir dari TMZ dan ABC13 News, Kamis (8/12/2022), dalam dokumen pengadilan terungkap bahwa pria ini membuat permintaan tak biasa. Ia minta duit kepada hakim, jumlahnya lumayan besar, US$ 5 ribu, atau sekitar Rp 78 juta.

Alasannya, ia ingin menyewa jasa detektif swasta. Keberadaan penyelidik ini ia anggap penting demi bisa menginvestigasi kasus pembunuhan member Migos tersebut secara resmi, dan untuk persiapan di persidangan.

Masalahnya, ia tak punya uang lagi untuk menyewa detektf partikelir.

Tak Punya Duit

Patrick Xavier Clark, tersangka pembunuhan rapper Takeoff.  (Houston Police Dept. via AP)
Patrick Xavier Clark, tersangka pembunuhan rapper Takeoff. (Houston Police Dept. via AP)

Uang yang dimiliki Patrick Xavier Clark disebut-sebut sudah habis untuk menyewa pengacara. Pihak Patrick Xavier Clark disebut juga sudah menemukan detektif swasta yang bersedia dibayar sebesar US$ 85 per jam, dan ini adalah harga yang sudah didiskon.

Seperti diketahui, pria 33 tahun ini ditangkap pada minggu lalu. Polisi mencurigai Clark hendak kabur, karena ia sudah menyiapkan paspor dan tiket ke Meksiko.

Pengacaranya membantah kecurigaan ini, dan mengatakan kepergian ke Meksiko sudah direncanakan sejak lama.

Minta Uang Jaminan Dikurangi

Polisi memperlihatkan foto tersangka terkait pembunuhan Takeoff.  (Brett Coomer/Houston Chronicle via AP)
Polisi memperlihatkan foto tersangka terkait pembunuhan rapper Takeoff. (Brett Coomer/Houston Chronicle via AP)

Clark kini masih berada di tahanan dengan uang jaminan US$ 2 juta, atau sekitar Rp 31 miliar. Pengacaranya sudah mengajukan permohonan sidang untuk mengurangi uang jaminan ini.

Selain Patrick Xavier Clark, polisi juga menangkap tersangka lain, Cameron Joshua (22). Ia ditangkap polisi setelah seorang saksi mata dan juga rekaman kamera pengawas memperlihatkannya membawa senjata api saat peristiwa pembunuhan Takeoff terjadi.

Ia ditahan karena membawa senjata api secara ilegal.

Tewas Ditembak

Seperti diketahui, Takeoff tewas ditembak pada 1 November lalu saat berada di pintu depan sebuah tempat bowling di Houston, Amerika Serikat. Ia sebelumnya berada di sebuah pesta privat bersama paman sekaligus rekan rapper-nya di Migos, Quavo.

Kepala Kepolisian Houston, Troy Finner dalam konferensi persnya menyatakan bahwa petugas menerima laporan via telepon pukul 2:34 pagi waktu setempat. Sang pelapor menyatakan sedang terjadi penembakan di TKP.

“Tak lama (dari laporan itu) petugas tiba di lokasi pusat kota tersebut, Billiards & Bowling Alley. Mereka menemukan seorang laki-laki yang sudah meninggal. Pria tersebut diidentifikasi sebagai Kirsnick Ball, lebih dikenal sebagai Takeoff,” kata Finner

Infografis Kenali Gejalanya dan Jurus Redam Covid-19 Omicron XBB
Infografis Kenali Gejalanya dan Jurus Redam Covid-19 Omicron XBB (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya