Liputan6.com, Jakarta Sparks Fashion Academy atau SFA menggelar acara open house dan gathering yang dilaksanakan secara offline di Jakarta Fashion Hub.
Open House SFA yang ramai di hadiri oleh influencer, fashion enthusiast dan sejumlah undangan ini begitu antusias mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang bertema One Day As A Fashionprenuer.
Dalam acara itu, para undangan bisa merasakan pengalaman tahapan-tahapan proses menjadi seorang Fashionprenuer. Sebagai momentum di awal tahun 2023, SFA jufa meluncurkan program dan layanan terbarunya yakni Fast Track to Launch Your Fashion Brand Program.
Advertisement
Program ini dirancang untuk membekali fashion enthusiast yang ingin memiliki bisnis fashion hingga pembekalan launching sebuah brand.
Baca Juga
Ajak Bisnis, Bukan Ekspansi
“SFA terbilang sangat berani meluncurkan program ini, di saat yang telah diprediksi ekonomi global mengalami krisis. Yakni ngajakin untuk berani berbisnis, bahkan ngajak ekspansi”, terang Floery D. Mustika, Founder dan CEO SFA di sela-sela acara.
"Semangat berbisnis sudah digaungkan dimana-mana. Apalagi melihat milenial dan gen Z yang sangat berani berbisnis di usia muda. Kemudian juga industri fashion masih menjadi industri yang memiliki peluang besar," dia menambahkan.
Advertisement
Materi Komprehensif
Fast Track to Launch Your Fashion Brand Program, kata Floery, dikemas dengan materi yang komprehensif untuk menyiapkan pemilik bisnis dapat meluncurkan brand fashionnya.
"Dengan langkah yang tepat, yang dapat meminimumkan resiko uang dan waktu dalam mengembangkan sebuah bisnis fashion," Floery menjelaskan.
Fundamental Fashionpreneur
Diawali dengan materi fundamental fashionpreneur untuk memiliki mental kuat sebagai pondasi penting berbisnis, SFA membantu menemukan konsep dan identitas brand, pengembangan koleksi yang diminati pasar dan produk managemen, hingga peserta pada program ini diberikan pembekalan dalam mempersiapkan promosi sebuah launching brand.
"Kami mendorong anak-anak muda untuk mengambil peluang ini karena diperkirakan Indonesia justru akan menjadi The Bright Spot Asia, peredaran uang dan belanja di 2023 tetap meningkat karena tahun pra pemilu serta berbagai analisa yang memperkuat statement ini," Floery menerangkan.
Advertisement