Bunda Corla Ogah Tanggapi Laporan Farhat Abbas ke Polisi: Aku Bukan Orang yang Suka Cari Ribut

Liputan6.com, Jakarta - Bunda Corla begitu bahagia bisa kembali ke Tanah Air setelah sekian lama tak pulang beberapa waktu lalu. Namun, kehadirannya justru menjadi pro dan kontra.

Semula ada Nikita Mirzani, yang ribut soal uang sawerannya Rp100 juta minta dikembalikan. Ada juga Farhat Abbas, yang melaporkan Bunda Corla ke polisi.

Farhat Abbas menganggap bahwa Bunda Corla adalah trangender. Namun bukan itu yang menjadi masalahnya, tapi kalimat-kalimat yang kerap dilontarkan dianggapnya telah merusak generasi.

Dan itu membuat Bunda Corla kaget. "Baru pertama kali dalam hidup aku, baru pertama dalam hidup aku yang ngakunya pengacara ngelaporin aku ke polisi," ungkapnya dalam saat IG Live, yang diunggah ulang Instagram gosip @makrumpita, Jumat (3/2/2023).

Bunda Corla merasa bingung dengan kelakuan Farhat Abbas sebagai sosok pengacara yang harusnya melindungi masyarakat.

"Harusnya kita mengambil pengacara untuk menjaga, untuk mencari proses perlindungan diri. Pengacara kok ngelaporin orang ke polisi, orang gila ye," lanjutnya.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Walau dilaporkan ke polisi, namun Bunda Corla tak mau menanggapinya apalagi saat dirinya berada di Indonesia. Ia fokus untuk menghibur fans nya serta bertemu dengan sahabat-sahabat lamanya.

"Ujung-ujungnya katanya gue kabur. Ngapain gue kabur, gue kerja di luar negeri udah 18 tahun. Kemana aja hidup kau. Aku sengaja enggak mau nanggapin di Indonesia, aku bukan orang yang suka cari ribut. Kalau aku enggak mikirin izin tinggalku, kalau aku enggak mikirkan perjuangan aku tinggal di Eropa, kalau aku enggak mikirkan izin kontrak kerja aku di McDonald's, ku ladeni kau," sambungnya.

Farhat Abbas, tak mau mempersoalkan jenis kelamin Bunda Corla. Ia justru melaporkan wanita yang sempat terjun di dunia hiburan sebelum memutuskan hijrah ke Jerman dengan kata-kata kotor yang diikuti oleh penggemarnya.

"Yang kita persoalkan adalah kamu terkenal memiliki akun media sosial. Akun media sosial di situ kamu teriak-teriak yang diikuti orang-orang dengan kalimat-kalimat yang tidak sesuai dengan Pancasila," ucap Farhat Abbas.