Resensi Film Buya Hamka: Potret Pria Muslim Visioner Dengan Pola Pikir Terbuka, Sayang Istri Hingga Negara

Ada 4 film Indonesia yang dirilis jelang Lebaran 2023, salah satunya Buya Hamka karya Fajar Bustomi dibintangi Vino G. Bastian dan Laudya Cynthia Bella.

oleh Wayan Diananto diperbarui 09 Apr 2023, 22:54 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2023, 21:30 WIB
Poster film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)
Ada 4 film Indonesia yang dirilis jelang Lebaran 2023, salah satunya Buya Hamka karya Fajar Bustomi dibintangi Vino G. Bastian dan Laudya Cynthia Bella. (Foto: Dok. Falcon Pictures)

Liputan6.com, Jakarta Ada 4 film Indonesia yang akan dirilis di libur Lebaran 2023, salah satunya Buya Hamka karya sutradara Fajar Bustomi dibintangi Vino G. Bastian dan Laudya Cynthia Bella.

Film yang diproduksi Falcon Pictures dan StarVision ini menyapa para pencinta sinema mulai 20 April 2023. Buya Hamka dibagi tiga volume yang memotret berbagai fase kehidupan sang Pahlawan Nasional.

Volume pertama film Buya Hamka telah diperkenalkan kepada jurnalis dalam sesi gala premiere di Jakarta dan 17 kota besar lainnya di Indonesia. Bagi kami ini adalah salam perkenalan yang manis.

Ini tentang romantika rumah tangga Buya Hamka (Vino G. Bastian) dan Siti Raham (Laudya Cynthia Bella). Tak mudah namun layak dijadikan suri teladan. Berikut resensi film Buya Hamka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dibuka Adegan Mengharukan

Vino G. Bastian sebagai Buya Hamka dalam film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)
Vino G. Bastian sebagai Buya Hamka dalam film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)

Dibuka dengan adegan mengharukan Buya Hamka dalam tahanan akibat dituduh melawan Pemerintah Indonesia. Sang ulama sekaligus sastrawan legendaris ini dikunjungi istri dan anak-anaknya. Siti Raham membawakan gulai kepala ikan favorit Buya Hamka dalam rantang.

Melihat masakan ini, air matanya menetes. Siti Raham memintanya jangan menangis agar air mata tak menetes di gulai. Mengingat, cita rasa asin dalam gulainya sudah pas. Buya Hamka mengatakan, air mata adalah garam kehidupan.

Dari pengasingan, cerita bergerak ke masa Buya Hamka dan Siti Raham memulai rumah tangga. Keduanya pisah karena Buya Hamka merintis karier sebagai pemimpin koran Pedoman Masjarakat di Medan, hingga tak bisa datang ke pemakaman salah satu anaknya, Hisyam.

Pada 1942, Jepang menguasai tanah Minang. Buya Hamka yang akrab dengan salah satu petinggi tentara Jepang dicap penjilat penjajah dan pengkhianat. Muhammadiyah di Sumatra Timur terpecah jadi dua kubu. Buya Hamka akhirnya lengser dari organisasi tersebut.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Obat Kangen Laudya Cynthia Bella

Laudya Cynthia Bella sebagai Siti Raham dalam film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)
Laudya Cynthia Bella sebagai Siti Raham dalam film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)

Buya Hamka volume 1 adalah obat kangen bagi Anda yang sudah 4 tahun tak menyaksikan performa Laudya Cynthia Bella sekaligus bukti lenturnya akting Vino G. Bastian setelah box office Miracle In Cell No. 7.

Sebagai Siti Raham, Bella tak sekadar cantik. Wajahnya yang teduh adalah alasan mengapa Hamka tak mampu berpaling atau mendua, hingga selalu pulang pada belahan jiwanya. Artikulasi bahasa keduanya meyakinkan.

Chemistry Vino dan Bella sebagai pasangan terasa imbang. Romantisme didapat dari dialog sehari-hari dari soal inspirasi karakter Hayati di megadrama Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk hingga doa minta sajadah tambahan.

 


Bagaikan Kata Pengantar

Salah satu adegan film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)
Salah satu adegan film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)

Ibarat buku biografi, Buya Hamka volume 1 bagaikan kata pengantar yang dikemas detail. Ia memaparkan sosok Hamka dan Siti Raham dalam berumah tangga yang diwarnai LDR hingga kehilangan level tertinggi yang ditanggung orangtua.

Sejumlah detail disajikan Fajar Bustomi. Misalnya, mengajari anak salat subuh. Dukungan istri ke suami pun dipresentasikan dengan detail dari menyajikan secangkir kopi, merekomendasikan peluang karier, hingga pulang ke rumah orangtua.


Rumah Tangga Porsi Terbesar

Salah satu adegan film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)
Salah satu adegan film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)

Dari detail ini tampak jelas, bahwa di belakang suami yang hebat tak ada siapa-siapa. Suami yang hebat tak akan sampai hati menempatkan istri di belakang, melainkan di samping sebagai pasangan sepadan. Hamka memahami filosifi ini.

Karenanya, ia tak ragu menyanjung, mendengar sumbang saran pasangan, hingga melakukan apa saja demi membahagiakan istri tercinta. Porsi terbesar film ini berisi drama rumah tangga dan koneksi Hamka ke sejumlah tokoh penting termasuk Soekarno (Anjasmara).

 


Hamka dan Posisi Pentingnya

Salah satu adegan film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)
Salah satu adegan film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)

Dengan kata lain, film ini mengulik siapa Hamka dan seberapa penting posisinya di era perang kemerdekaan dan setelahnya, termasuk saat Belanda balik ke Tanah Air dengan agresi. Konsekuensinya, Buya Hamka Volume 1 terasa lembut dan minim konflik.

Grafik ceritanya minim lonjakan karena berfokus pada penokohan Hamka dan Siti Raham, apa saja karyanya untuk dunia sastra Indonesia, perspektifnya soal tauhid dan tentu saja Islam. Ia tampak moderat dan berupaya menjadi berkah bagi lingkungan sekitar.

 


Muslim Berpola Pikir Terbuka

Salah satu adegan film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)
Salah satu adegan film Buya Hamka. (Foto: Dok. Falcon Pictures)

Hamka dalam film ini dipotret sebagai Muslim dengan pola pikir terbuka sekaligus maju. Ia santai pakai jas kala masyarakat mengira itu haram. Ia mendorong cewek bersekolah dan meraih cita-cita. Jangan berpuas diri jadi istri kedua mentang-mentang agama mengizinkan.

Hamka pria Muslim visioner. Sudut pandangnya mendahului sekitar. Menyaksikan film ini membuat kami sadar, Indonesia butuh lebih banyak Hamka muda, yang enggak gampang galau dan nyinyir. Fokus ke kemajuan diri lalu menularkannya ke keluarga, tetangga, juga negara.

 

 

 

Pemain: Vino G. Bastian, Laudya Cynthia Bella, Donny Damara, Desy Ratnasari, Verdi Solaiman, Anjasmara

Produser: Frederica, Chand Parwez Servia

Sutradara: Fajar Bustomi

Penulis: Alim Sudio, Cassandra Massardi

Produksi: Falcon Pictures, Starvision Plus

Durasi: 100 menit

infografis perfilman indonesia
Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya