Bilal Indrajaya Rangkum Jatuh Bangun Perjalanan Bermusik dengan Merilis Album Nelangsa Pasar Turi

Diakui Bilal Indrajaya, jatuh bangun dilaluinya selama berkiprah sebagai musisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jul 2023, 08:37 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2023, 15:10 WIB
Bilal Indrajaya
Penyanyi sekaligus penulis lagu Bilal Indrajaya. (Dok. IST)

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi sekaligus penulis lagu Bilal Indrajaya, mengemas perjalanan kariernya di industri musik lewat debut albumnya. Bersama Aksara Records, pria asal Jakarta ini mempersembahkan album bertajuk Nelangsa Pasar Turi.

Diakui Bilal, jatuh bangun dilaluinya selama berkiprah sebagai musisi. Mulai dari krisis identitas hingga finansial, dialaminya kala itu. Tanpa disadari, momen nelangsa itu justru menghadirkan inspirasi yang ia tuangkan melalui lirik dan bait nada.

"Kondisi hidup saya sebagai seorang musisi tidak beruntung, dari masalah finansial, krisis identitas, dan lainnya," ungkap Bilal Indrajaya melalui keterangan tertulisnya.

"Di waktu-waktu perjalanan ini seperti ada momen magis yang mengalir. Ketika merasakan kesedihan atau nelangsa dalam diri saat itu. Momen-momen ini saya tangkap dan tuliskan," tambahnya.

 

Perjalanan

Bilal Indrajaya
Penyanyi sekaligus penulis lagu Bilal Indrajaya. (Dok. IST)

Bilal menganggap album ini sebagai rangkuman perjalan hidupnya dalam bermusik. Ada 9 lagu yang ia suguhkan di album ini, yang menjadi cukilan-cukilan jurnal yang ingin disampaikan kepada pendengarnya.

"Ini seperti sebuah cerita perjalanan sehari yang saya rangkum jadi satu, ada banyak fase di sana. Dari tiba pertama di tujuan dengan high hopes, gegap gempita. Lalu  ada fase dimana ketika harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan, timbul denial, marah dan sedih hingga akhirnya ada penerimaan," urainya.

 

Perjumpaan dan Perpisahan

Bilal Indrajaya
Penyanyi sekaligus penulis lagu Bilal Indrajaya. (Dok. IST)

Momen perjalanan ini Bilal gambarkan lewat pemilihan kata-kata 'Pasar Turi' dan 'Juanda'. Kata yang mewakili nama stasiun dan bandara di Surabaya ini ia pilih karena mewakilkan bentuk-bentuk kesedihan yang ada dalam album ini.  

"Stasiun, terminal atau bandara menurut saya adalah tempat-tempat yang nelangsa banget. Karena di sana lah ada perjumpaan sekaligus perpisahan," ujarnya.  

 

Gandeng 5 Produser

Dalam penggarapannya, Bilal menggandeng lima produser sekaligus untuk setiap karya di albumnya. Mereka adalah Ilman Ibrahim, Kurosuke, Lafa Pratomo, LaleIlmanNino dan Vega Antares.

"Nama-nama ini menurut saya kaya akan referensi, dan saya memang butuh banyak referensi  musik untuk album ini. Menariknya, mereka semua saya pilih karena masing-masing terkoneksi dan punya benang merah referensi musik yang sama," pungkas Bilal Indrajaya. (Liputan6.com/M. Altaf Jauhar)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya