Liputan6.com, Jakarta Marjam Abdurahman bicara panjang lebar soal keberatannya atas keputusan Aldila Jelita rujuk dengan mantan suami. Dia juga mengatakan pada media bahwa Indra Bekti memiliki banyak utang.
Dengan emosi yang meluap, ibunda Aldila Jelita mengatakan bahwa beberapa harta benda milik Indra Bekti sebenarnya belum lunas. Utangnya terbilang sangat besar, menyentuh angka miliaran.
"Kalian pikir si Bekti kaya? Tunjukin kekayaan di mana. Rumah ngutang, mobil ngutang, semua ngutang. Sampai kemarin cerai saya bilang (sama Adlila) maskawin kamu minta kembali karena dia ambil perawannya kamu dari saya," jelas Marjam Abdurahman dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (30/8/2023).
Advertisement
"Rumah diambil sama bank karena enggak bisa bayar yang di Pondok Cabe, karena utangnya masih 2,4 miliar rupiah, so big, makanya saya bilang, sekaya apa Bekti?" sambung wanita paruh baya ini.
Memangnya Kenapa Kalau Punya Utang?
Terkait pemberitaan ini, Indy Barends selaku sahabat Bekti dan Dila angkat bicara. Menurutnya, utang adalah hal yang umum dimiliki banyak orang, tak terkecuali kalangan selebritas.
"Sekarang kalau Bekti banyak utang memang kenapa? Wajar-wajar aja, emang dosa kalau punya utang? jadi kalau menurut aku, utang piutang setiap rumah tangga sah-sah aja," ungkapnya.
Advertisement
Utangnya Mencapai 2,4 Miliar?
Soal utang Indra Bekti mencapai angka Rp 2,4 miliar, Indy Barends juga telah mengeceknya langsung kepada sahabatnya itu. Bekti memberi pernyataan tersirat bahwa itu tidak benar.
"Tapi kalau sampai Bekti ngutang dijudge punya utang 2,4 miliar, aku sampai telepon Bekti, dia cuma ngakak. 'Utang dari mana Teh? Gue udah kaya banget, atau sudah miskin banget?'," ucapnya.
Rumah Dijual Bukan Disita
Rumah di Pondok Cabe yang disebut disita oleh bank juga sebenarnya tidak benar. Dila dan Bekti telah sepakat menjualnya.
"Masalah rumah yang dijual itu enggak ada hubungannya dengan diagunkan ke bank. Saat mereka bercerai, Bekti dan Dila sudah memutuskan rumah ini akan dijual. Karena kan mereka sudah enggak bersama satu atap," Indy Barends mengakhiri.
Advertisement