Liputan6.com, Jakarta Sudah bukan rahasia lagi, mangaka Eiichiro Oda begitu terlibat dalam pembuatan One Piece Live Action yang baru tayang 31 Agustus lalu. Bukan untuk mengekang, tapi menjaga “marwah” serial kesayangan para nakama di seluruh dunia.
Matt Owens, salah satu kreator tayangan ini, menyatakan bahwa awalnya sulit untuk mendekati Eiichiro Oda.
“Terus terang, ia sangat sulit untuk diajak bicara pada awalnya—ini bukan upaya pertama untuk mengadaptasi One Piece sebagai live action, dan kami bukan orang pertama yang mencoba menyajikan cerita itu dengan cara baru,” tutur Matt Owens, dalam press note Netflix yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Ia menambahkan, “Namun, saya pikir begitu ia menyadari bahwa kami memiliki niat yang baik—mencoba melindungi seri ini dan menciptakan sarana baru agar lebih banyak lagi orang yang jatuh cinta dengan karya ini—ia mulai memercayai kami.”
Owens menjelaskan ada dua hal yang diwanti-wanti oleh Eiichiro Oda bila pihaknya ingin mengadaptasi One Piece.
Latar Belakang Topi Jerami
Yang pertama, adalah latar belakang kru Topi Jerami.
“Cerita latar di balik Topi Jerami yang memainkan peran penting dalam identitas mereka sebagai manusia, impian dan motivasi mereka, dan bagaimana Luffy menggalinya saat bertemu mereka dan membantu mereka menemukan kembali impian-impian itu. Inti emosional dari seri ini sangat penting,” ujarnya.
Advertisement
Jangan Otak-atik Buah Iblis
Yang kedua, adalah soal kekuatan khusus yang didapat dari Buah Iblis.
“Berbagai kekuatan khusus Buah Iblis dan keterampilan lainnya dibuat dengan hati-hati oleh Oda dan ia sudah memiliki banyak imajinasi tentang kemampuan apa yang akan ia berikan kepada orang berbeda dan apa aturan yang menyertainya. Jadi, ia meminta kami tidak mengutak-atik detail itu,” tutur Matt Owens.
Sering Syuting Ulang
Dalam pernyataannya, Eiichiro Oda menjelaskan tim One Piece live action bekerja keras untuk memenuhi ekspektasinya.
“Bahkan setelah syuting selesai, tim produksi sepakat untuk merekam ulang banyak adegan karena saya merasa hasilnya masih kurang bagus untuk ditampilkan kepada seluruh dunia,” kata dia.
Ia juga tak masalah bila ada penggemar yang kurang puas dengan One Piece live action.
“Setelah dirilis, pasti akan ada orang yang berpendapat bahwa karakter ini tidak ada atau adegan itu hilang, atau ada bagian serial ini yang berbeda dari versi manga. Namun, saya tahu bahwa pendapat-pendapat itu disampaikan karena kecintaan mereka yang besar, jadi saya berniat untuk menikmati komentar yang seperti itu juga!” kata dia.
Advertisement