Liputan6.com, Jakarta Desainer asal Bandung, Crystal Clarissa tak mau ketinggalan dalam merayakan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober. Kali ini, ia merayakan dengan cara tak biasa. Pasalnya, Crystal Clarissa menggelar peragaan busana di Prancis.
Mengusung tema “'Pearlesque” di acara Fashion Forward, Crystal Clarissa memamerkan 10 koleksi busana yang dikerjakan sendiri memadukan teknik seni membatik handmade, simbol akar budaya Indonesia.
“Pearlesque adalah kata yang saya ciptakan sendiri untuk menggambarkan karya yang melibatkan kerja keras dengan kesulitan tinggi. Pembuatannya butuh ketelitian dan ketelatenan yang berakhir dengan karya indah,” kata sang desainer.
Advertisement
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, pada Senin (2/10/2023), Crystal Clarissa mencontohkan pengerjaan kain batik yang butuh ketelitian tingkat tinggi yakni pembubuhan manik-manik hingga mendesain mutiara dan kristal.
Waktu dan Tenaga Ekstra
Kombinasi teknik batik dan manik-mutiara efektif mendongkrak pamor Pearlesque menjadi koleksi busana tingkat tinggi yang menggabungkan tradisi dengan modernitas. Tak heran jika Pearlesque disambut hangat para pencinta mode.
“Prosesnya untuk setiap gaun butuh waktu dan tenaga ekstra. Para pengrajin melukis kain dengan motif selama 3 hingga 6 bulan per potong. Proses ini menghasilkan motif dan pola yang kaya simbolisme dan tradisi budaya Indonesia,” ujar Crystal Clarissa.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tak Percaya Akhirnya Terwujud
Memperkenalkan batik ke luar negeri memantik bangga dan haru dalam hati. Pasalnya, banyak orang di luar Asia belum tahu bahwa batik kain tradisional Indonesia bernilai seni tinggi. Mereka hanya menganggap batik adalah kain dengan pattern. Titik.
“Setelah dijelaskan, mereka kagum. Selain itu, paling berkesan saat karyaku masuk Fashion TV. Dari kecil selalu bercita-cita karya aku bisa disiarkan Fashion TV. Akhirnya kesampaian. Sampai sekarang masih belum percaya saja bisa terwujud,” serunya.
Ingin Mengubah Karier
Crystal Clarissa mengungkap ada dua target yang dituju dalam fashion show berskala dunia tersebut. Pertama, personal reason. Ketika Pandemi Covid-19 datang tiga tahun lalu, bisnisnya terganggu. Dengan ikut acara ini, Crystal Clarissa beroleh kekuatan baru untuk berkarya lagi.
“Kedua, ingin mengubah karier (sebagai desainer) bukan semata profesi, melainkan way-of-life. Jadi bisa memperkaya diri secara spiritual. Saya enjoy dengan pekerjaan dan setiap proyek bisa memberi pembelajaran baru untuk saya dan teman-teman di studio,” tutup Crystal Clarissa.
Advertisement