Liputan6.com, Jakarta - Musisi Anji Manji tak memiliki firasat akan kepergian ayah sambungnya, Hartiyo, untuk selamanya. Ayah Anji meninggal dunia di usianya yang ke 73 pada Selasa dini hari, 16 Januari 2024 pukul 03.02 WIB.
Sehari sebelum kondisi ayahnya drop, Anji mengaku sempat berkomunikasi dengan mendiang lewat video call. Siapa sangka, itu menjadi video call terakhir Anji bersama almarhum.
"Malam sebelumnya, itu lagi video call sama bapak. Terus saya sambil olahraga kecil, ditanya 'ngapain kamu Ji?', 'ini mah pak, olahraga'," ujar Anji di TPU Mangun Jaya, Bekasi Timur, Jawa Barat, Selasa (16/1/2024).
Advertisement
"'Yuk bapak sama mamah juga udah harus jaga makan, jangan banyak minuman gula, terus sama banyakin exercise'. Ternyata langsung besoknya," sambung Anji.
Alami Stroke
Anji menuturkan, sebelumnya almarhum dalam kondisi sehat. Hingga pada tanggal 14 Januari lalu, mendiang mendadak drop karena mengalami serangan stroke.
"Tanggal 14 siang bapak muntah-muntah, drop, nggak sadar. Sebelumnya sehat. Stroke-nya sih benar-benar baru, langsung serangan stroke, jatuh, muntah, langsung nggak sadar," katanya.
Advertisement
Sulit Bicara
Semasa dirawat di rumah sakit, lanjut Anji, mendiang masih dapat diajak komunikasi meski tak seperti sebelumnya. Apalagi, bicara mendiang juga sudah tak lagi dapat dimengerti akibat stroke yang diderita.
"Waktu saya datang ke rumah sakit masih bisa diajak, 'pak Anji dateng'. Melek terus 'ehh'. Bapak coba angkat tangan kirinya, angkat. Tangan kanannya coba, agak sudah. Kalo ngomong nggak bisa dimengerti. Habis itu keadaannya drop terus," urai Anji.
Role Model
Di mata Anji, mendiang adalah role model yang selalu menjadi teladan dalam hidup. Meski berstatus ayah sambung, mendiang tetap menunjukkan kasih sayangnya pada Anji
"Dia yang mengajarkan saya bagaimana bahwa hubungan keluarga itu tidak harus sedarah. Karena beliau sangat menyanyangi saya, deket sama," ucap Anji.
Advertisement