Liputan6.com, Jakarta Joko Anwar comeback dalam sebuah serial kolaborasi dengan Netflix: Nightmares and Daydreams. Ini, adalah serial pertama sutradara Pengabdi Setan tersebut untuk Netflix.
Dalam pengumuman jajaran konten orisinal di acara Next in Netflix Indonesia, 2 Februari 2024 di Jakarta, platform streaming berlogo N merah ini masih merahasiakan banyak hal mengenai serial ini.
Namun Rusli Eddy, Head of Content Netflix Indonesia, memberi “bocoran tipis-tipis” soal serial bergenre supranatural - sci-fi ini.
Advertisement
“Mengisahkan tentang orang-orang biasa, yang menghadapi situasi luar biasa,” tuturnya, mengulang pernyataan Joko Anwar. Selain itu, serial ini akan memiliki rentang yang cukup panjang, antara tahun 1985 hingga 2022.
Dalam press kit ada petunjuk samar lain yang diungkap, “Serial supernatural fiksi ilmiah ini mengisahkan temuan berbagai fenomena aneh yang mungkin membawa jawaban-jawaban tentang asal-usul dunia serta ancaman yang menantinya.”
Ario Bayu, Lukman Sardi, Marissa Anita, Nirina Zubir, Sita Nursanti, Fachri Albar, dan Asmara Abigail, dipastikan masuk menjadi jajaran pemain Nightmares and Daydreams.
Rupanya butuh perjalanan yang cukup panjang hingga serial ini bisa dirilis tahun ini. “Total perjalanan proyek ini 2,5 tahun,” tutur Rusli Eddy. Sebagian waktu ini, digunakan dalam proses pengerjaan efek visual.
Selain Nightmares and Daydreams, Netflix juga mengumumkan lima konten Indonesia anyar lain yang akan tayang pada tahun ini. Apa saja?
24 Jam Bersama Gaspar
Satu-satunya judul yang sudah dikonfirmasi tanggal penayangannya adalah 24 Jam Bersama Gaspar, yakni pada 14 Maret 2024. Berkisah tentang seorang detektif swasta yang sisa masa hidupnya hanya 24 jam, menemukan berbagai petunjuk tentang kawan masa kecilnya yang hilang secara misterius.
Film yang dibintangi Reza Rahadian dan Shenina Cinnamon ini, masuk dalam program di Busan International Film Festival (BIFF) 2023.
Advertisement
The Shadow Strays
Untuk kesekian kalinya, Timo Tjahjanto kembali bekerja sama dengan Netflix, kini dalam film The Shadow Strays. Rusli Eddy menjanjikan film ini akan membawa ciri khas film laga khas Timo yang brutal. “Ini adalah the return of Timo,” tuturnya.
Aurora Ribero, untuk pertama kalinya tampil dalam film laga pertamanya. Ia memerankan seorang calon pembunuh bayaran belia yang menentang mentor dan organisasinya demi menyelamatkan seorang bocah lelaki yang kehilangan sang ibu karena sindikat kejahatan yang berkuasa.
Kabut Berduri
Putri Marino menjajal peran baru dalam film besutan Edwin, sutradara Posesif dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Dalam film ini, ia memerankan seorang setektif polisi yang terpaksa menghadapi hantu-hantu masa lalunya saat menyelidiki kasus pembunuhan berantai misterius di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
"Syutingnya betul-betul di Kalimantan, remote area perbatasan Kalimantan - Sarawak, Malaysia," kata Rusli Eddy.
Advertisement
Monster
Yang satu ini, bisa dibilang sebagai proyek ambisius sutradara Rako Prijanto. "Ini adalah film Indonesia pertama tanpa dialog. Selama 95 menit filmnya tegang, tapi tak ada dialognya," kata Rusli Eddy.
Monster mengisahkan tentang dua anak yang diculik dan dibawa ke sebuah rumah ganjil di antah berantah. Saat salah satu dari mereka berhasil lolos, ia mendengar sang teman berteriak minta tolong dan tersadar bahwa ia tak bisa meninggalkannya.
Monster diperankan oleh Anantya Kirana, Alex Abbad,dan Marsha Timothy.
Titik Nol
Titik Nol merupakan adaptasi dari buku karya Agustinus Wibowo, dan ia sekaligus terlibat sebagai penulis naskah. Berkisah tentang Ming yang kembali ke rumah setelah melakukan perjalanan selama 10 tahun, dan baru pulang ketika kesehatan ibunya memburuk. Ming berbagi kisah-kisah perjalanannya kepada sang ibu yang tak pernah berkesempatan traveling. Melalui kisah Ming, mereka mulai memahami makna kehidupan.
Titik Nol disutradarai Herwin Novianto dan dibintangi Denny Sumargo,Marissa Anita, Morgan Oey, serta Chew Kin Wah.
Advertisement