God Bless Tutup Pameran Retrospektif 50 Tahun dengan Konser Memikat

Konser God Bless merupakan puncak dari rangkaian pameran yang digelar sejak 17 Februari di Galeri Nasional Indonesia.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 02 Mar 2024, 17:01 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2024, 14:50 WIB
Konser God Bless di Pameran Retrospektif 50th
God Bless saat tampil di konser penutupan Pameran Retrospektif 50 Tahun perjalanan karier di Galeri Nasional Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - God Bless menutup Pameran Retrospektif 50 Tahun perjalanan karier mereka dengan konser memikat, Jumat (1/3) malam. Ini merupakan puncak dari rangkaian pameran yang digelar sejak 17 Februari 2024 di Galeri Nasional Indonesia.

Festival musik memang juga menjadi bagian dari pameran ini. Sebelum God Bless tampil, beberapa band, seperti Rumahsakit, St. Loco, For Revenge, THE SIGIT, hingga Ras Muhamad, Sir Dandy, dan /rif bergantian beraksi mulai tanggal 24 Februari.

Tentu saja, God Bless sebagai si empunya hajat tampil di ujung sebagai pamungkas. Dan, malam itu, grup yang didirikan 5 Mei 1973 ini membuktikan mereka layak bersematkan status legenda.

Didukung tata panggung dan cahaya serta tampilan videotron yang memuat gambaran perjalanan karier God Bless, konser ini bisa dibilang menjadi klimaks dari acara yang didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini.

Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama (drum) tampil dibantu pemain bass Arya Setyadi, yang menggantikan posisi Donny Fattah, yang masih dalam pemulihan.

Total, malam itu, tak kurang dari 12 lagu dimainkan grup yang sudah merilis tujuh album studio plus album Anthology (50th Years Anniversary) bersama Tohpati & Czech Symphony Orchestra di tahun 2023, itu.

Menariknya, banyak penontn yang hadir datang dari kalangan generasi Z. Mereka semua ikut bernyanyi dan sesekali mengabadikan konser dengan video atau foto. Ini membuktikan God Bless sukses mempertahankan eksistensi mereka, melintasi berbagai kalangan dan zaman.

 

Dibuka dengan Musisi

Konser God Bless di Pameran Retrospektif 50th
God Bless saat tampil di konser Pameran Retrospektif 50 Tahun di Galeri Nasional, Jumat (1/3). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Lagu "Musisi" dipilih sebagai nomor pembuka, setelah sebelumnya sempat diputarkan potongan lagu "Huma di Atas Bukit" dan "She Passed Away".

"Musisi" yang diambil dari album Cermin (1980) lantas saja membuat suasana langsung panas, adrenaline penonton melonjak. Malum lagu ini memang sangat familiar di kalangan penggemar God Bless.

Bahkan di era 1990-an "Musisi" kerap dijadikan lagu wajib untuk dibawakan para peserta festival atau lomba band di berbagai level.

Kelar "Musisi", God Bless menghajar "Bla Bla Bla" . Kali ini diambil dari album Semut Hitam yang dirilis tahun 1988. Suasana makin panas. Koor dari penonton pun tak terhindarkan.

Penonton Minta Menjilat Matahari

Konser God Bless di Pameran Retrospektif 50th
Konser ini digelar pada malam puncak Festival Pameran Retrospektif 50th God Bless. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

"Luar biasa......itu tadi dua lagu, Musisi ciptaan Donny Fattah dan Bla Bla Bla ciptaan almarhum Yockie Suryoprayogo," ujar Ahmad Albar memulai interaksi dengan penonton. "Lagu selanjutnya....maunya apa?"

Penonton serentak menjawab "Menjilat matahariiii...."

Sesaat kemudian terdengarlah intro kibor ikonik di lagu yang masuk di album Raksasa rilisan tahun 1989 itu. Aslinya kibor di lagu ini dimainkan Jockie Suryoprayogo, sang pembuat lagu, tapi malam itu Abadi Soesman memainkannya juga dengan ciamik.

Di suatu hari

Kududuk sendiri

Di pucuk cemara

Aku merenung

Kujilat angkasa

Kuciumi matahari

Kelar "Menjilat Matahari", God Bles memainkan lagu "Cermin", sebelum kembali membakar semangat dengan "Maret 1989" yang punya tempo kencang.

Aslinya gitar di lagu ini dimainkan Eet Sjahranie yang sempat menjadi bagian dari God Bless. Namun, malam itu, di tangan Ian Antono, nyawa lagu ini tetap bertenaga lewat sayatan gitarnya.

Donny Fattah Tampil

Konser God Bless di Pameran Retrospektif 50th
Ahmad Albar dan Donny Fattah di konser God Bless dalam rangkaian Pameran Retrospektif 50 Tahun di Galeri Nasional. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ahmad Albar lalu memanggil Donny Fattah yang masih dalam pemulihan penyakit jantungnya ke atas panggung. Namun, kali ini Donny Fattah tak memanggul bass. Mengenakan busana serba hitam, pria bernama lengkap Donny Fattah Gagola ini duduk di kursi yang telah disediakan, menjadi backing vokal di tiga lagu yang kemudian dimainkan secara akustik.

"Balada Sejuta Wajah", "Syair Kehidupan", dan "Panggung Sandiwara" kemudian mengalun dengan iringan gitar bolong Ian Antono dan kibor Abadi Soesman. Suasana pun berubah syahdu.

Koor suara penonton yang ikut bernyanyi di sepanjang tiga lagu tersebut, membuat bulu kuduk merinding.

"Balada Sejuta Wajah" yang masuk dalam album Cermin merupakan ciptaan wartawan musik senior mendiang Theodore KS. Sedangkan "Syair Kehidupan" dan "Panggung Sandiwara" diambil dari album solo dan Duo Kribo Ahmad Albar di tahun 1980.

Usai "Panggung Sandiwara" dimaikan, Ahmad Albar memeluk Donny Fattah,"Cepat sembuh Don," ujarnya.

Kepada penonton pun Iyek, panggilan Ahmad Albar, juga meminta agar ikut mendoakan pemain bass yang yang ikut mendirikan God Bless di tahun 1973 bersama Ludwig Lemans (gitar) serta mendiang Fuad Hasan (drum) dan Soman Lubis (kibor) itu.

Ditutup dengan Rumah Kita

Konser God Bless di Pameran Retrospektif 50th
Sang vokalis, Achmad Albar tampil cukup enerjik. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

God Bless akhirnya menutup konser dengan lagu "Rumah Kita", setelah sebelumnya sempat membawakan "Bis Kota" dari album solo Ahmad Albar, dan "Kehidupan" serta "Semut Hitam" yang dirilis tahun 1988.

"Luar biasa God Bless. Permainan mereka masih rapi dan vokal Iyek masih terjaga, stamina juga masih oke semua, padahal umur Iyek sudah 77 tahun loh," ujar Yudi, salah satu audiens yang hadir.

Mayoritas personel God Bless memang sudah berkepala tujuh. Selain Ahmad Albar yang sudah berusia 77 tahun, Abadi Soesman dan Donny Fattah berumur 75 dan 74 tahun. Sedangkan Ian Antono berusia 73 tahun.

 

Apresiasi Berbagai Usia

Konser God Bless di Pameran Retrospektif 50th
God Bless tampil selama lebih kurang satu jam. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Yudi mengaku sudah sejak tahun 1980-an menyaksikan konser God Bless. "Dulu mereka sering main di teater terbuka Taman Ismail Marzuki. Lokasinya di belakang Planetarium. Sekarang udah gak ada," ujarnya.

Sementara penonton lainnya, Tom Pane Crimson, menyebut, banyaknya penonton yang hadir dari berbagai kalangan dan usia membuktikan God Bless sudah menyatu dengan penggemar musik Indonesia secara umum.

"Jika diperhatikan, penonton yang hadir tidak hanya dari kalangan kolot, para Milenial bahkan Gen Z pun banyak yang hadir. Ini menandakan God Bless sekarang diminati juga diapreasi oleh kalangan segala usia," ujarnya.

Tom pun mengaku puas menyaksikan konser malam itu. "Overall penampilan Godbless baik performance maupun pemilihan lagu oke pisan," ujarnya.

Ya, malam itu, penampilan God Bless memang berhasil memikat penonton. Di usia para personelnya yang sudah tidak muda lagi, mereka masih mampu membuktikan kapasitas sebagai rocker-rocker jempolan.

 

Daftar Lagu yang Dibawakan God Bless

Konser God Bless di Pameran Retrospektif 50th
Malam itu, pemain bas God Bless Donny Fattah juga hadir mengiringi penampilan sang vokalis Achmad Albar. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1. Musisi

2. Bla, Bla, Bla

3. Menjilat Matahari

4. Cermin

5. Maret 1989

6. Balada Sejuta Wajah

7. Syair Kehidupan

8. Panggung Sandiwara

9. Bis Kota

10. Kehidupan

11. Semut Hitam

12. Rumah Kita

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya