Liputan6.com, Jakarta - Richard Lee menunjukkan kepeduliannya terhadap pengembangan tinju di Indonesia. Apalagi, cabang olahraga ini masih seringkali dipandang sebelah mata, dan belum mendapatkan perhatian secara maksimal.
Bersama HSS Sport Show Series, dokter Richard Lee mendukung pembangunan akademi tinju, untuk melahirkan bibit muda yang dapat berkiprah di kancah dunia. Bahkan, Richard Lee menyumbang Rp2 miliar untuk program tersebut.
Baca Juga
"Aku langsung kasih support nyata aja, banyak bibit-bibit di Indonesia. Aku akan memberikan donasi sebesar Rp2 miliar, untuk sekolah tinju yang akan dibesarkan HSS," ujar Richard Lee di Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (17/4/2024).
Advertisement
"Mudah-mudahan ini melahirkan bibit-bibit yang bisa bersinar di kancah internasional," sambung Richard Lee.
Â
Sulit Berkarier Sebagai Petinju
Richard Lee menyadari sulitnya berkarir sebagai atlet tinju. Menurutnya, hal itu tercermin pada sosok Paris Fernandes, yang harus berjibaku menjalani profesi lain demi mewujudkan impian menjadi petinju profesional.
"Ini salah satu temenku, Paris Fernandes, ini aku bangga dengan dia. Sebelum dia tinju dia jaga di Indomaret, gimana jadi petinju dia harus berkarir. Karena disupport dia mulai maju," kata Richard Lee.
Â
Advertisement
Ajak Nonton Langsung
Richard Lee pun mengajak masyarakat, terutama para pecinta tinju, untuk memberi sumbangsih terhadap olahraga ini. Salah satunya dengan datang menonton langsung event tinju yang digelar.
"Orang Indonesia harus support orang Indonesia. Kalau nggak bisa nyumbang minimal datang, tiket cuma 200 ribu rupiah. Datang, tonton dan dukung," kata Richard Lee.
Â
Digelar di Arena GBK
Di tahun ini, HSS akan kembali menghadirkan sejumlah pertandingan tinju yang digelar di Arena Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, pada 21 April 2024, dan dapat ditonton secara eksklusif di Vidio.com.
Event olahraga yang dibalut dengan suguhan musik ini akan menyuguhkan pertandingan tinju profesional, amatir hingga partai selebriti yang menampilkan nama-nama seperti Dinar Candy, Ayu Aulia, Chef Arnold Poernomo dan kritikus makanan Codeblu.
Advertisement