Lirik Lagu Maka Diturunkanlah Hujan dari Parade Hujan, Band Barunya Payung Teduh yang Tetap Bawakan Syair Syahdu

Para penggemar Payung Teduh agaknya boleh bernapas lega. Setelah sekian lama 'mengayuh dengan satu dayung' akibat ditinggal oleh Is selaku sang vokalis, kini band tersebut kembali utuh setelah Is bergabung lagi.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 12 Agu 2024, 08:57 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2024, 07:30 WIB
Parade Hujan (https://www.instagram.com/p/C7VeRRlvdCO/?img_index=3)
Parade Hujan (https://www.instagram.com/p/C7VeRRlvdCO/?img_index=3)

 

Liputan6.com, Jakarta - Para penggemar Payung Teduh agaknya boleh bernapas lega. Setelah sekian lama 'mengayuh dengan satu dayung' akibat ditinggal oleh Is selaku sang vokalis, kini band tersebut kembali utuh setelah Is bergabung lagi.

Keempatnya yang pernah viral lewat lagu "Akad" ini kemudian memutuskan untuk mengubah nama band menjadi Parade Hujan, yang seolah menandai petualangan baru mereka di dunia musik.

Lewat nama barunya ini, Is (vokal, gitar), Comi (kontra bass), Ivan Penwyn (guitarlele) dan Alejandro Cito (drum) kembali membuat karya-karya baru.

Salah satu yang nyaman didengarkan adalah Maka Diturunkanlah Hujan, yang merupakan single kolaborasi mereka dengan seniman Adrian Yunan.

Lirik lagu Maka Diturunkanlah Hujan diciptakan oleh Adrian Yunan. Selain mampu memanjakan telinga lewat musiknya yang syahdu, lirik lagu ini punya arti yang mendalam, yakni tentang sebuah perenungan.

"Sadar atau tidak, semesta sering memisahkan kita dari hiruk pikuk kehidupan. Bukan tanpa maksud, semesta hanya ingin memberikan kita waktu untuk berfikir sejenak dan memetik hikmah dari setiap hal yang kita temui di masa lalu," tulis lirik lagu Parade Hujan dalam keterangannya di media sosial.

"Hujan adalah simbolisasi dari media yang dikirimkan semesta, dan meditasi adalah proses perenungannya," tulis Parade Hujan lagi.

Lirik Lagu Maka Diturunkanlah Hujan

Parade Hujan (https://www.instagram.com/p/C7VeRRlvdCO/?img_index=3)
Parade Hujan (https://www.instagram.com/p/C7VeRRlvdCO/?img_index=3)

 

Maka diturunkanlah hujan

Untuk menyela perjalanan

Menepi sejenak

Berpikir sesaat

 

Maka diturunkanlah hujan

Untuk menyela percakapan

Menelan heningnya

Menahan riuhnya

 

Ah waktu dulu kita

Ah semangatnya kita

Telah dimakan usia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya