Liputan6.com, Jakarta Bintang Emon ikut turun ke jalan untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi atau MK terkait Undang-undang Pilkada. Bahkan, ia berorasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta.
Bintang Emon menegaskan kehadirannya dalam unjuk rasa ini bukan untuk membela kelompok mana pun. Dalam orasi, ia mengekspresikan amarah atas situasi yang dianggap tak sesuai prinsip demokrasi.
Baca Juga
"Kita kumpul di sini untuk satu kata, lawan! Lawan! Kita tidak membela perseorangan, partai apapun, tapi kita kumpul di sini karena kemarahan kita," kata Bintang Emon di Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Advertisement
"Banyak akrobat yang putusannya tidak masuk akal dan dipaksa menelan. Kita harus lawan," ia menyambung.Â
Beri Kami Kompetisi Yang Baik
Setelahnya, Bintang Emon menyoroti pentingnya kompetisi yang sehat dalam proses politik. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapat pemimpin yang benar-benar layak dan kompeten.
"Berikan kami kompetisi yang baik untuk menghasilkan pemimpin yang baik buat kita,"Â Bintang Emon membeberkan.
Advertisement
Kalau Belum Umur 30
Menutup orasinya, Bintang Emon menyampaikan aspirasi massa yang hadir dalam unjuk rasa ini, terkait syarat usia untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Ia mengimbau kepada mereka yang belum memenuhi syarat untuk tidak memaksakan diri berkontestasi di pilkada. "Tadi ada titipan dari teman-teman di bawah. 'Kalau belum umur 30, jangan nyalon dulu. Jangan ya dek ya, hidup rakyat!" sahut Bintang Emon.
Sebenarnya Enggak Ingin ke Sini
Selain Bintang Emon, beberapa komika menyampaikan aspirasi di hadapan massa yang hadir. Salah satunya Adjis Doa Ibu, yang mengaku tidak dapat lagi mengantungkan kepercayaan kepada DPR.
"Sebenarnya kami enggak ingin ke sini. Kita ingin percaya sama wakil kita. Tapi seperti kata-kata anak TikTok, 'Enggak bisa Yura, enggak bisa'. Jadi, kami terpaksa ada di sini buat teman-teman semua," ujar Adjis Doa Ibu.
Advertisement