Voice of Baceprot Punya Teman Baru Setelah Gabung Komunitas Peduli Perubahan Iklim di Bali, Bakal Ada Album Kompilasi

Kini Voice of Baceprot telah bergabung dengan komunitas seniman dan musisi peduli perubahan iklim yang berbasis di Bali.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 10 Okt 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2024, 16:00 WIB
Voice of Baceprot
Sejumlah musisi dari ST12 hingga Voice of Baceprot bakal manggung di konser lintas genre dan generasi di Bengkel Space SCBD Jakarta, Selasa (9/1/2024). (Foto: Dok. Instagram @voiceofbaceprot)

Liputan6.com, Jakarta Selain bermusik untuk mengekspresikan diri, Voice of Baceprot, ternyata memiliki misi tersendiri melalui lagu-lagunya. Hal itu ditunjukkan band pengusung genre metal ini saat mereka menggarap lagu baru yang diberi judul "Mighty Island”.

Melalui "Mighty Island”, trio wanita asal Garut, Jawa Barat ini berharap ke depannya makin banyak orang yang peduli dengan isu lingkungan hidup, terutama perubahan iklim atau climate change yang bisa berdampak mengerikan jika dibiarkan terus menerus.

Namun selama penggarapan lagu baru ini, Voice of Baceprot seolah mengaku selalu merasa sendiri lantaran tak pernah ada teman untuk berbagi permasalahan tentang perubahan iklim. Kini hal itu sudah tak dirasakan lagi oleh Marsya (gitar, vokal), Widi (bass), dan Siti (drum).

Pasalnya, kini Voice of Baceprot telah bergabung dengan IKLIM. Melansir kilasbali.com, IKLIM yang merupakan singkatan dari 'The Indonesian Climate Communications, Arts & Music Lab', merupakan komunitas seniman dan musisi peduli perubahan iklim yang berbasis di Bali.

 

Sudah Kenal Sejak Tahun Lalu

Voice of Baceprot (VoB)
Widi (kiri) dan Marsya beraksi di Soundsfest Experience di Ballroom Kuningan City P6, Sabtu (22/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Marsya mengungkapkan bahwa sebenarnya Voice of Baceprot sudah mengenal komunitas ini sejak tahun lalu. Namun, karena banyaknya kegiatan kala itu, seperti manggung di luar negeri, mereka belum berkesempatan untuk ikut serta.

"Kebetulan kami baru bergabung dengan komunitas di Bali bernama IKLIM. Sebenarnya kenalnya sudah dari tahun kemarin. Cuma karena beberapa hal yang enggak bisa ditinggal kayak manggung, jadi kami belum bisa ikut," ucap Marsya saat dihubungi tim Showbiz Liputan6.com melalui sambungan telepon, dikutip Kamis (10/10/2024).

 

 

Perasaan Setelah Bergabung IKLIM

Voice of Baceprot di acara Cita dan Cipta 2024
Voice of Baceprot di acara Cita dan Cipta 2024 yang diadakan Liputan6.com x Fimela di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (31/7/2024) malam. (Foto: Ruly Riantrisnanto)

Setelah akhirnya punya kesempatan untuk bergabung dengan komunitas IKLIM, para personel Voice of Baceprot pun seolah langsung memiliki teman baru yang bisa diajak untuk berbicara hingga berdiskusi hal-hal krusial terkait alam dan lingkungan hidup.

"Bangga, senang, karena kami ketemu dengan teman-teman yang bisa sharing hal-hal yang sama yang ada di pikiran kita. Karena kebanyakan orang menyebut hal-hal seperti ini ribet atau terkesan lebay. Tapi akhirnya kami bisa ketemu orang-orang dan musisi yang sepemjkiran," ujar Marsya.

 

Tetap Menelurkan Karya Sebagai Musisi

Voice of Baceprot Sukses Hentak Panggung Festival Musik PestaPora 2024
Voice of Baceprot menggeber Festival Musik PestaPora 2024 dengan lagu-lagu cadasnya sekitar pukul 20.30 WIB. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Seolah tak lepas dari marwah sebagai musisi, Voice of Baceprot dan para anggota komunitas IKLIM pun tetap menelurkan karya baru. Marsya membeberkan bahwa ke depannya akan digarap album kompilasi musik yang melibatkan sejumlah musisi dalam komunitas IKLIM.

"Nantinya kami bersama IKLIM akan terlibat dalam album kompilasi yang terdiri dari beberapa artis dengan berbagai genre musik," ungkap Marsya menjanjikan.

Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia
Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia.  (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya