Liputan6.com, Jakarta Anda yang tumbuh besar pada era 90-an pasti tak asing dengan lagu "Selalu untuk Selamanya" yang dibawakan oleh Fatur. Nah, lagu ini kini dibawakan kembali oleh dua musisi muda, Stevan Pasaribu dan Hanin Dhiya.
Keduanya berkolaborasi untuk membawakan lagu ini, tak hanya sebagai penghormatan pada karya legendaris, tetapi juga upaya untuk memperkenalkan lagu tersebut kepada generasi milenial dan Gen Z.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (24/10/2024), diungkap awal mula kolaborasi keduanya. Hanin mengungkapkan bahwa rencana duet sebenarnya sudah lama dibicarakan. Setelah beberapa pertemuan, keduanya memutuskan untuk tidak membawakan lagu baru.
Advertisement
"Kami ingin membawa lagu yang dulu pernah populer dan memberikan sentuhan baru, sekaligus memperkenalkannya pada generasi yang lebih muda," ujar Hanin Dhiya. Lagu "Selalu untuk Selamanya" dipilih bukan hanya karena booming sekitar tiga dekade lalu.
Lagu ini juga dirasa tepat untuk kolaborasi duet pria dan wanita.
Makna di Balik Selalu untuk Selamanya
Stevan dan Hanin memiliki pandangan masing-masing soal pesan yang disampaikan dari lirik lagu ini. Bagi Stevan, "Selalu untuk Selamanya" menggambarkan keraguan yang muncul dalam sebuah hubungan.
"Mereka memiliki banyak kisah bersama, tetapi hal itu tidak menjamin mereka bisa memastikan hati mereka masing-masing," kata Stevan.
Advertisement
Ada Keyakinan di Baliknya
Sementara menurut Hanin, meskipun ada keraguan, salah satu dari mereka tetap berusaha meyakinkan pasangannya bahwa mereka bisa bertahan bersama.
"Ada dua orang yang sudah menjalin hubungan lama, namun ada keraguan, tetapi salah satu tetap meyakinkan pasangannya bahwa mereka bisa bertahan bersama," tutur Hanin
Nostalgia dengan Sentuhan Baru
Stevan dan Hanin berharap lagu ini dapat menyentuh hati kalangan muda, sekaligus menghadirkan sesuatu yang baru kepada pendengar yang familiar dengan versi aslinya.
"Kami ingin generasi muda menikmati lagu ini, karena ada perpaduan antara musik lawas dan musik baru," ujar Stevan. Sementara Hanin menuturkan, "Kami ingin menciptakan nostalgia dengan sentuhan baru."
Advertisement