Liputan6.com, Jakarta Sembilan film horor Indonesia berlaga di bioskop sepanjang Januari 2025. Salah satunya, Pengantin Iblis karya sineas Azhar Kinoi Lubis yang menghantui penonton mulai 29 Januari 2025.
Film ini menempatkan Taskya Namya sebagai Ranti, seorang ibu dengan putri bernama Nina (Shaqueena M. Lukman) yang cacat sejak lahir. Suatu hari Nina mengalami kecelakaan fatal yang membuat hidup Ranti makin kelam.
Baca Juga
Pengantin Iblis yang diproduksi Lyto Pictures juga diperkuat Wafda Saifan, Bukie B. Mansyur, hingga aktris senior Ratna Riantiarno. Sebelum memproduksi Pengantin Iblis, Lyto Picures mencetak box office lewat Pamali dan Pamali: Dusun Pocong.
Advertisement
Laporan khas Showbiz Liputan6.com merangkum 6 fakta di balik layar film Pengantin Iblis berdasarkan wawancara eksklusif dengan Azhar Kinoi Lubis. Syutingnya di Tegal, Jawa Tengah. Wah, seru banget ya syuting di utara Jawa.
1. Ditawari Pengantin Iblis Pertengahan 2023
Azhar Kinoi Lubis membeberkan, proyek Pengantin Iblis kali pertama ditawarkan kepadanya pertengahan 2023. Mula-mula ia tertarik dengan rekam jejak Lyto Pictures. Rupanya, Azhar Kinoi Lubis menoton film-film karya rumah produksi ini.
“Bagi saya, ini rumah produksi baru namun niat banget bikin film. Mereka datang membawa ide Pengantin Iblis. Saya tertarik. Cerita aslinya dikembangkan bersama Lele Leila. Kami syuting awal 2024,” katanya.
Advertisement
2. Naskah Digodok 3 Hingga 4 Bulan
Azhar Kinoi Lubis mengungkap, skenario Pengantin Iblis digodok lumayan lama, tiga sampai 4 bulan. Kisahnya berporos pada Ranti (Taskya Namya) dan putrinya, Nina (Shaqueena M. Lukman). Tema ibu dan anak ini memenangkan hati Azhar Kinoi Lubis.
“Saya suka temanya. Saya ingin tema ini tidak dihantui deadline saat dikembangkan menjadi skrip agar solid. Sependek ingatan saya, naskah Pengantin Iblis lebih dari 6 draft,” Azhar Kinoi Lubis membeberkan.
3. Syuting 20 Hari di Tegal
Yang menarik, syuting film Pengantin Iblis di Tegal, Jawa Tengah, selama 20 hari. Azhar Kinoi Lubis mengenang, Tegal kota menyenangkan. Masyarakatnya ramah dan antusias. Perizinan syuting pun tidak dipersulit. Memilih Tegal bukan untuk gaya-gayaan.
“Ini bukan soal Tegal-nya tapi secara geografis dan perwajahan, kota ini cocok menggambarkan hidup Ranti karakter utama Pengantin Iblis. Selain itu biar wajah film Indonesia makin beragam. Selama ini, banyak syuting di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta,” ulasnya,
Advertisement
4. Taskya Namya Ketempelan di Pabrik Gula
Salah satu kendala saat memproduksi Pengantin Iblis, pabrik gula yang dijadikan lokasi syuting tak beroperasi lagi. Kru harus membangun ulang sejumlah set. Taskya Namya hampir ketempelan menjelang shot-shot akhir lalu, dibawa ke hotel, istirahat dan ditunggui kru.
“Ia dijaga sampai sadar 100 persen. Juru kunci pabrik gula bilang, bahwa Taskya hari itu ‘diincar.’ Ndilalah, kami lagi syuting adegan ritual pakai ayam hitam disembelih. Setelah itu, Taskya mengeluh: Kok hari ini lebih gelap dari biasanya?” urai Azhar Kinoi Lubis.
5. Jadi Manusia Sekaligus Iblis
Ini bukan kali pertama Azhar Kinoi Lubis berkolaborsi dengan Taskya Namya. Sebelumnya, mereka bikin Di Ambang Kematian yang ditonton 3,3 jutaan orang. Azhar Kinoi Lubis menilai Taskya Namya menyenangkan, rendah hati, dan terbuka saat diajak diskusi.
“Benar, genre horor bukan hal baru buat Taskya Namya. Namun, tokoh Ranti memungkinkannya berkembang. Taskya Namya memerankan manusia sekaligus iblis. Peran ganda seperti ini bukan mudah. Ini kesulitan di level berikutnya,” ia menyambung.
Advertisement
6. Sangar. Brutal. Humanis.
Di pengujung wawancara, kami meminta Azhar Kinoi Lubis menggambarkan Pengantin Iblis dalam tiga kata. Ia memilih kata sangar, brutal, dan humanis. Kata terakhir dipilih setelah Azhar Kinoi Lubis mencermati plot dan karakter dari karya-karya horornya selama ini.
“Selalu ada elemen humanis dalam penceritaan maupun karakter. Dari saya bikin Kafir, Mangkujiwo, Di Ambang Kematian, sampai Pengantin Iblis, saya baru sadar bahwa nuansa humanis dalam cerita dan penokohan karya saya selalu ada,” pungkas Azhar Kinoi Lubis.