Your Friendly Neighborhood Spider-Man Season 1 Tamat, Istimewa atau Kacangan? Ini 5 Momen Terbaik dan 5 Hal yang Kurang Memuaskan

Beberapa hal memang membuat serial Your Friendly Neighborhood Spider-Man layak mendapatkan pujian, namun tetap saja terdapat hal-hal yang membuatnya terkesan agak kacangan dan kurang memuaskan.

oleh Ruly Riantrisnanto Diperbarui 22 Feb 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2025, 14:00 WIB
Your Friendly Neighborhood Spider-Man
Serial animasi Your Friendly Neighborhood Spider-Man yang bertempat di jagat Marvel Cinematic Universe. (Disney+/Marvel Studios Animation via IMDb)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Serial animasi Your Friendly Neighborhood Spider-Man season 1 akhirnya telah tamat. Musim pertama dari serial yang bertempat di waralaba Marvel Cinematic Universe (MCU) ini berhasil memberikan cerita yang lebih baik ketimbang film-film maupun serial live-action MCU.

Kisah dalam Your Friendly Neighborhood Spider-Man merupakan jalan cerita alternatif dari film Captain America: Civil War. Dalam film tersebut, Tony Stark alias Iron Man menghampiri Peter Parker untuk menjadi mentor Spider-Man. Sementara dalam serial ini, Peter mendapatkan bimbingan dari Norman Osborn yang dalam kisah aslinya adalah supervillain Green Goblin.

Selain itu, serial animasi ini juga memiliki beberapa karakter pendukung yang terbilang baru di luar kembalinya Harry Osborn, May Parker, dan beberapa villain. Atmosfer cerita ini dibuat sedemikian rupa mirip dengan Spider-Man: Homecoming dan dua film selanjutnya meskipun Peter Parker terlihat lebih dewasa dan bijaksana.

Salah satu hal yang istimewa, desain karakternya mengikuti rancangan asli Steve Ditko dan John Romita Sr. dengan sentuhan grafis 3D. Bagi yang menonton What If...?, barangkali serial ini sama istimewanya. Namun di luar segala kelebihannya, Your Friendly Neighborhood Spider-Man tetap bukanlah serial yang sempurna.

Memang ada beberapa hal yang membuat serial ini layak mendapatkan pujian, lantaran bisa memadukan unsur klasik dengan latar modern. Namun tetap saja pada beberapa bagian terdapat hal-hal yang membuatnya agak terkesan kacangan dan kurang memuaskan.

Yuk kita gali lima hal apa yang membuatnya istimewa dan lima hal apa saja yang menjadikannya terkesan agak sedikit kacangan.

Peringatan: Oh iya, mungkin akan ada sedikit bagian yang kalian anggap spoiler. Silakan tinggalkan artikel ini kalau ingin bebas dari spoiler sekecil apapun.

5 Momen Terbaik

Your Friendly Neighborhood Spider-Man
Serial animasi Your Friendly Neighborhood Spider-Man yang bertempat di jagat Marvel Cinematic Universe. (Disney+/Marvel Studios Animation via IMDb)... Selengkapnya

1. Banyak Karakter Versi Baru yang Pas dengan Cerita

Karakter! Tentu saja dalam sebuah cerita, elemen ini merupakan hal yang sangat vital. Selain membuat Bibi May terlihat muda dan cantik seperti dalam film (dalam serial ini malah agak mirip Mary Jane dari serial animasi 1990-an), serial ini juga menyuguhkan karakter baru dan versi anyarnya. Mulai dari teman-teman sekolah seperti Nico Minoru dan versi anyar dari Lonnie (Tombstone), hingga para supervillain yang baru dimunculkan dalam layar kaca seperti Unicorn hingga versi anyar Scorpion.

2. Proses Jadi Spider-Man dan Kostumnya

Oke, barangkali banyak di antara pecinta serial live-action maupun animasi yang malas menonton proses bagaimana sesosok karakter bisa menjadi kuat atau menyesuaikan diri dengan hal-hal baru. Menariknya, serial ini melewati proses awal Peter Parker menyesuaikan diri dengan kekuatannya dan langsung memperlihatkan aksinya sebagai Spider-Man. Namun setelah itu, penggambaran Peter dalam menyesuaikan diri dengan kostum dibuat cukup intens. Barangkali hal ini ditunjukkan sebagai proses terciptanya hubungan emosional dengan Norman Osborn.

3. Kedewasaan Peter Parker

Beberapa orang mungkin lelah melihat karakter yang selalu apes atau memiliki pemikiran naif karena terlalu idealis jadi terkesan kekanak-kanakan. Nah, dalam serial ini Peter Parker terlihat berbeda dari versi-versi sebelumnya. Selain dewasa, karakter ini juga tampak bijaksana meskipun dalam beberapa adegan ia dibiarkan menjadi remaja yang masih mencari jati diri.

4. Cerita yang Ringan dan Menghibur Namun Tetap Berbobot

Your Friendly Neighborhood Spider-Man memiliki rangkaian adegan yang membuat penontonnya benar-benar terhibur sekaligus penasaran dengan cerita selanjutnya. Menariknya, alur cerita serial ini dibuat ringan namun tetap mempertahankan bobotnya. Misalnya saja ketika Spider-Man nyaris kehilangan kendali atas amarahnya, ia menyadari ada kata-kata untuknya yang salah namun selama ini dianggapnya sebagai pedoman. Selain itu, konklusi cerita ini juga terbilang sangat unik.

5. Banyak Cameo

Tanpa perlu panjang lebar, tentunya ini kan yang fans selalu mau? Cameo sejumlah karakter yang tampil singkat dan hanya berpengaruh di satu adegan atau satu episode. Ya, serial ini punya banyak cameo mulai dari superhero seperti Daredevil dan Doctor Strange, hingga villain seperti Chameleon.

 

5 Hal yang Bikin Kurang Puas

Your Friendly Neighborhood Spider-Man
Serial animasi Your Friendly Neighborhood Spider-Man yang bertempat di jagat Marvel Cinematic Universe. (Disney+/Marvel Studios Animation via IMDb)... Selengkapnya

1. Masih Ada Sempalan yang Tak Berdampak

Salah satu kekurangan dalam serial ini adalah beberapa sempalan yang tak terlalu berdampak pada cerita selanjutnya. Misalnya kemunculan Chameleon yang tak ada kelanjutannya, padahal adegan tersebut seharusnya menggunakan karakter lain saja. Lalu momen bersama May Parker yang terkadang hanya digunakan untuk menunjukkan sisi remaja Peter yang masih kekanak-kanakan.

2. Motif Villain yang Bertele-tele

Selain itu, motif para penjahat dalam melancarkan aksinya di serial ini juga bertele-tele. Bahkan, hampir semuanya hanya terpaku pada ego masing-masing. Sehingga tak ada hal-hal eksternal yang menguatkan kenekatan mereka dalam melancarkan aksi-aksinya. Tapi, eh... Bukannya seorang villain memang seperti itu ya seharusnya?

3. Hubungan dengan Harry Osborn Kurang Dalam

Jika kita menonton lagi trilogi film Spider-Man versi Sam Raimi maupun animasi Spider-Man era 1990-an, Peter Parker memiliki kedekatan yang sangat erat dengan Harry Osborn, satu-satunya orang yang merupakan sahabatnya. Namun di film ini, Peter tampak akrab dengan karakter Nico Minoru meskipun pada akhirnya ia bersahabat juga dengan Harry. Sayangnya, kehadiran Nico membuat hubungan Peter dan Harry kurang dalam.

4. Animasi Terkadang Masih Belum Sempurna

Ya, proyek film atau serial apa sih yang benar-benar sempurna 100 persen? Apalagi dalam hal teknis. Begitu juga dengan serial animasi terbaru Spider-Man satu ini. Mungkin beberapa hal terkait gradasi yang minim atau pergerakannya masih bisa dimaafkan. Sayangnya, ada beberapa hal yang seperti ekspresi dan penempatan karakter yang membuat beberapa momen krusial jadi terasa kurang gereget akibat cacat produksi animasi. Ya, tak apalah, yang penting keseluruhan ceritanya bagus.

5. Kok Jadi Multiverse Lagi?

Sebenarnya, konklusi dalam serial ini bisa menjadi kekuatan tersendiri. Konsep multiverse yang dicampuradukkan dengan asal usul Spider-Man pun sangatlah unik. Cuma ya... Kok jadi multiverse lagi? Tak punya ide lain lagi? Ataukah Marvel Studios mau meresmikan brand baru, Marvel Cinematic Multiverse (MCM)?

 

Masih Enak untuk Ditonton Sampai Habis

Your Friendly Neighborhood Spider-Man
Serial animasi Your Friendly Neighborhood Spider-Man yang bertempat di jagat Marvel Cinematic Universe. (Disney+/Marvel Studios Animation via IMDb)... Selengkapnya

Serial Your Friendly Neighborhood Spider-Man memang telah menjadi salah satu serial yang sangat unik sekaligus menghibur. Tak ada salahnya jika fans MCU yang sudah putus harapan terhadap film-film live-action, menonton ini di waktu senggangnya hingga 10 episode.

Hampir semua aspek yang ada dalam film-film Spider-Man dari versi Tobey, Andrew, hingga Tom masuk dalam serial ini. Kecuali... Ya... Kisah cinta. Jangan harap Peter akan berkencan dengan Minoru atau Pearl. Namun kedewasaannya menjadii hal menarik dalam serial ini.

Selain itu, serial ini juga punya aspek unik tak hanya dari segi animasi dan jalan cerita. Tiap hal yang ditampilkan juga memiliki keunikannya sendiri, sehingga tak terkesan sebagai karya yang repetitif. Meskipun, ya beberapa kekurangan seperti disampaikan di atas tetap ada, namun hal-hal tersebut tak mengganggu kenikmatan dalam menonton.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya