Liputan6.com, Jakarta - Di bawah lampu-lampu redup Teras Cafe, Aqeela dan Mohan menikmati malam dengan suasana yang lebih hidup dari biasanya. Saat Difki mulai memainkan gitarnya, lagu yang dibawakannya seolah berbicara langsung kepada mereka yang mencintai dalam diam.
Momen ini membawa kehangatan dan kebersamaan yang tak terlupakan, meskipun di antara mereka tersimpan rasa yang belum terungkap.
Advertisement
Baca Juga
Saksikan Sinetron Ikrar Cinta Suci Episode Senin 24 Februari Pukul 19.55 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Ketika Cinta Memanggilmu Episode Senin 24 Februari Pukul 18.20 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Jumat 21 Februari Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Aqeela dan Mohan melangkah santai menuju teras Cafe, menikmati angin malam yang lembut. Mohan tak bisa mengalihkan pandangannya dari Aqeela, yang membuatnya tersenyum kecil saat menyadari tatapan itu. Ada apa, Mo? tanya Aqeela, sedikit curiga. Mohan terkejut dan buru-buru memandang ke depan. Nggak, nggak ada apa-apa, jawabnya, berusaha tenang.
Advertisement
Teras Cafe malam itu terasa lebih semarak. Lampu-lampu gantung yang temaram menciptakan suasana nyaman, sementara orang-orang mulai berkumpul dalam lingkaran untuk menikmati pertunjukan akustik spesial. Di tengah lingkaran, Difki duduk dengan gitar di pangkuannya, siap menghibur.
Difki menatap Fattah, kemudian melirik Mohan dan Aqeela. Lagu ini untuk kalian yang mencintai dalam diam, yang menyimpan perasaan dan memperhatikan dari kejauhan, katanya. Aqeela mengerutkan kening, merasa seolah Difki sedang menasihatinya. Mohan hanya tersenyum menanggapinya.
Saat Difki melantunkan Cinta Yang Diam, pandangannya sesekali tertuju pada Mohan dan Aqeela. Sepanjang lagu, Mohan mencuri pandang ke arah Aqeela.
Di tengah-tengah lagu, Pak Budi mulai menari, diikuti oleh anak-anak dari sembilan ilmu yang ikut bergembira, kecuali Fattah dan Zara. Ketika Al mengulurkan tangan kepada Zara untuk menari, Fattah tampak sedikit cemburu.