Liputan6.com, Jakarta Salah satu daya tarik sinetron Cinta di Ujung Sajadah adalah performa meyakinkan Achmad Megantara sebagai Hafiz dan Cut Syifa yang memerankan Rindu. Interaksi kedua tokoh ini panen pujian netizen.
Tak sedikit yang menyebut Cut Syifa dan Achmad Megantara sukses membangun chemisry hingga bikin pemirsa setia sinetron SCTV baper. Megantara lantas tertarik membahas chemistry.
Baca Juga
Saksikan Sinetron Cinta di Ujung Sajadah Episode Kamis 6 Maret Pukul 20.05 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Cut Syifa Bersyukur Banyak Warganet yang Ingin Dirinya Perankan Rindu di Sinetron SCTV Cinta di Ujung Sajadah
Saksikan Sinetron Cinta di Ujung Sajadah Episode Rabu 5 Maret Pukul 20.05 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Berkaca pada pengalaman selama belajar ilmu akting, bintang film KKN di Desa Penari menyebut, tak ada istilah chemistry. Yang ada, profesionalisme. Saat sikap ini diterapkan, aksi reaksi dengan lawan main akan asyik.
Advertisement
“Jadi kalau yang saya pelajari, bahasa chemistry dalam keaktoran itu enggak ada. Yang ada adalah profesionalisme. Profesional ini posisi ketika orang menjalankan tugasnya,” kata Achmad Megantara.
Profesionalisme dan Chemistry
Dalam sesi wawancara virtual dengan Showbiz Liputan6.com baru-baru ini, Achmad Megantara menyebut, di lokasi syuting tak jarang seorang aktor bertemu lawan main yang belum pernah dijumpainya. Dari sini, profesionalisme diuji.
“Ketika saya harus syuting dengan orang baru, yang belum pernah saya kenal atau dari luar negeri, kalau bahasa chemistry, terlihat seakan-akan sudah kenal ratusan tahun. Saat kami menjalani sesuai porsi, itu menurut saya akan jadi lebih baik,” ulasnya.
Advertisement
Rindu dan Ketegaran Hati
Hal senada disampaikan Zikri Daulay pemeran Fauzan dalam sinetron Cinta di Ujung Sajadah. Tugas aktor adalah mengenali karakter yang diperankan dan memetakan dengan siapa saja akan beradu akting. Naskah adalah pegangannya.
Cut Syifa membenarkan. Ia pun mempresentasikan Rindu. “Rindu itu karakter yang tegar dan kuat, ujian hidupnya banyak sekali dari sebelum menikah sampai akhirnya nikah. Dia sangat memprioritaskan keluarga. Sangat sayang sama keluarga,” urai Cut Syifa.
Rindu dan Trauma Masa Lalu
“(Rindu) punya trauma di masa lalu karena hampir dilecehkan laki-laki yang tak bertanggung jawab. Akhirnya bertemu Fauzan dan disembuhkan luka itu. Akhirnya Rindu membangun masa depan yang baru sama Fauzan,” ia membeberkan.
Saat hendak hidup bahagia, masa lalu Rindu terungkap hingga Fauzan marah besar. Cut Syifa menyebut alur cerita Cinta di Ujung Sajadah yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Asma Nadia makin menggigit.
Di tengah konflik rumah tangganya, Rindu berjuang keras untuk mendapat hak asuh anaknya. Perjuangan ini alur cerita utama yang menyentuh hati para penonton. Bagaimana Rindu menghadapi tekanan, mempertahankan hak, dan tetap tegar menghadapi cobaan, jadi poin penting serial ini.
Peran Cut Syifa sebagai Rindu sangat dinanti, mengingat kemampuan aktingnya terbukti dalam beberapa sinetron sebelumnya. Di tangan Cut Syifa, karakter Rindu yang kompleks dan penuh emosi menjadi magnet kuat di hati pemirsa SCTV.
Advertisement
