Asyik, Unair Surabaya Sediakan 1600 Kursi untuk Mahasiswa Baru Jalur Mandiri

Total kuotanya tahun ini sebanyak 5.525 mahasiswa, mulai SMPTN, SBMPTN, hingga jalur mandiri. Untuk jalur mandiri angkanya kurang lebih 1.600 atau 30 persen dari daya tampung yang ada.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jun 2019, 17:56 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2019, 17:56 WIB
Kampus Unair
Kantor Pusat Manajemen Universitas Airlangga di Kampus C Unair, Jalan Ir Soekarno, Mulyorejo, Surabaya, Jatim. (www.unair.ac.id)

Liputan6.com, Surabaya - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyediakan 1.600 kuota atau 30 persen dari daya tampung untuk mahasiswa baru lewat jalur mandiri pada tahun ajaran 2019/2020.

"Total kuotanya tahun ini sebanyak 5.525 mahasiswa, mulai SMPTN, SBMPTN, hingga jalur mandiri. Untuk jalur mandiri angkanya kurang lebih 1.600 atau 30 persen dari daya tampung yang ada," ujar Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Senin (17/6/2019).

Untuk penerimaan lewat jalur mandiri, kata dia, Unair menggunakan tes tulis sebagai acuan utama dalam penerimaan mahasiswa baru karena ingin memberikan kesempatan lebih luas bagi calon mahasiswa baru yang belum lulus di jalur SMPTN dan SBMPTN.

"Unair memberi kesempatan untuk ujian tulis bagi mereka yang ingin masuk lewat jalur mandiri," ucapnya dilansir Antara.

Pada proses pendidikan dari jalur mandiri sama dengan yang lewat jalur SNMPTN maupun SBMPTN atau artinya yang membedakan hanya satu, yakni pembayaran SPP.

"Mahasiswa yang lulus lewat jalur mandiri Unair menggunakan UKT tertinggi. Pembayarannya sesuai SK rektor, itu SPP tertinggi hanya untuk Fakultas Kedokteran (FK) jumlahnya Rp25 juta per semester. Tidak ada yang sampai Rp100 juta, atau bahkan miliaran rupiah," katanya.

Nasih menegaskan tidak ada pembayaran apapun dan melalui siapapun selain yang sudah ada di dalam SK Rektor Unair, termasuk semua pembayaran masuk ke rekening rektor.

"Tidak ada rekening selain itu. Sehingga kalau ada orang tua yang diberi rekening lain, dan atau kalau ada yang minta pembayaran secara tunai, mohon tidak dilayani dan diabaikan," tuturnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya