Surabaya Jadi Inspirasi Kota-Kota Besar di Dunia

Salah satu ruang publik yang baru diresmikan itu adalah Taman Eks Incinerator yang merupakan bagian dari Taman Harmoni Keputih.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jun 2019, 18:45 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2019, 18:45 WIB
7 Tempat Wisata Romantis di Surabaya
Taman Angsa Pakuwon City (Foto: dwipuspita.com)

Liputan6.com, Surabaya - Sekjen United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasifik (Aspac), Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi menilai pembangunan sejumlah ruang publik di Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi inspirasi dari kota-kota besar di dunia.

"Memang Surabaya itu sudah menjadi inspirasi untuk kota-kota besar di dunia. Banyak sekali yang sudah dengar tentang kota ini," kata Bernadia saat berkunjung ke Taman Eks Incinerator, Keputih, Surabaya, Senin (17/6/2019), dilansir Antara.

Ia mengapresiasi atas upaya Pemkot Surabaya menyediakan ruang publik bagi masyarakat. Menurutnya, di berbagai negara besar, ruang publik seperti taman sudah sangat jarang ditemui di tengah kota.

Salah satu ruang publik yang baru diresmikan itu adalah Taman Eks Incinerator yang merupakan bagian dari Taman Harmoni Keputih.

Taman baru itu, memiliki luas mencapai 2,8 hektare dengan luasan lahan yang sudah dibangun tahun 2019 mencapai 1,2 hektare.

Taman Eks Incinerator, dulunya merupakan eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Atas inisiasi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, taman itu kemudian diubah menjadi ruang publik yang indah dan futuristik.

Bernadia menyampaikan setiap berkunjung ke Taman Ex Incinerator, selalu ada hal baru yang menarik, walaupun konstruksi tamannya itu masih belum tuntas 100 persen.

Namun begitu, ia menilai ide itu sangat bagus. Bahkan, pihaknya juga mengapresiasi atas dibangunnya 70 taman baru di Kota Pahlawan.

"Impressive (berkesan) sekali, ada 70 taman baru yang dibangun tahun ini di Surabaya, karena rata-rata di kota besar itu ada keterbatasan lahan, tapi karena komitmen sangat tinggi dari seorang leader (Wali Kota Risma), sehingga lahan terus ada untuk disediakan (ruang publik)," ujarnya.

Beda Surabaya dengan Kota Lainnya

Bunga tabebuya di Surabaya (foto: Twitter/@BanggaSurabaya)
Bunga tabebuya di Surabaya (foto: Twitter/@BanggaSurabaya)

Menurutnya, prioritas pembangunan ruang publik itu tergantung dari kebijakan Pemerintah Daerah setempat.

Ia menyebut, kebanyakan di kota-kota besar, pemda lebih memprioritaskan untuk pembangunan mal, hal ini berbeda dengan Kota Surabaya.

Makanya, lanjut dia, pihaknya sangat mendukung sekali langkah Wali Kota Risma menyediakan ruang publik bagi masyarakat.

"Karena sebetulnya ruang publik itu sendiri tergantung dari prioritas Pemda itu sendiri. Ada pemda yang memprioritaskan untuk mal-mal, jadi semua itu komitmen tergantung dari Pemda," katanya.

Ia menilai, ruang publik seperti taman kota itu sangat penting karena selain berfungsi menjaga kualitas udara, ruang publik dinilai dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat dan kreatifitasnya.

"Jadi ruang publik Surabaya itu sudah menjadi referensi kota-kota besar di dunia. Setiap saya berkunjung ke sini (Surabaya) selalu ada perubahan-perubahan yang lebih baik sekali," katanya.

Dalam kunjungannya itu, Sekjen UCLG Aspac ini hadir bersama beberapa delegasi di antaranya, Ms. Fanny Salle, Vice President of the Province Loire Atlantique, Mr. Simone Gioventti Project Officer Cites Unies France and UCLG working group on prevention and management of teritorial crisis, David Sagita UCLG ASPAC Public Space Specialist dan M. Helmi Abidin DRR Coordinator UCLG ASPAC.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya