Polisi Imbau Truk Tak Lewat Jalur Lumajang-Probolinggo Saat Pagi dan Sore

Polres Lumajang berupaya mengantisipasi kemacetan panjang yang sering terjadi di jalur Lumajang arah Probolinggo terutama Jalan Raya Malasan Lumajang.

diperbarui 27 Jul 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 14:00 WIB
20160822-Ilustrasi-Kemacetan-AY
Ilustrasi Kemacetan (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Surabaya - Polres Lumajang berupaya mengantisipasi kemacetan panjang yang sering terjadi di jalur Lumajang arah Probolinggo terutama Jalan Raya Malasan Lumajang. Salah satunya mengimbau para pengendara kendaraan besar tidak melewati jalur tersebut pada jam tertentu.

Polres Lumajang mengimbau kendaraan besar seperti truk muat pasir, kayu sengon, tebu dan kendaraan besar lain tidak melewati jalur Lumajang arah Probolinggo khususnya Jalan Raya Malasan Lumajang pada jam 05.00-08.00 WIB dan 17.00-19.00.

AKP Atma Giri Kasatlantas Polres Lumajang menuturkan, hal tersebut masih imbauan dan belum menjadi sebuah larangan.

"Jam 05.00-08.00 pagi untuk kendaraan truk besar diimbau tidak beroperasi, istirahat saja dulu. Lalu jam 17.00-19.00 juga silahkan istirahat dulu, habis itu monggo berjalan. Tapi ini bersifat imbauan,” ujar AKP Giri, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, Sabtu (27/7/2019).

Akan tetapi, Dinas Perhubungan sudah mengkaji untuk mengukur signifikansi dampak upaya ini terhadap arus lalu lintas. "Kami lihat bagaimana nanti atensi-atensi setelah imbauan (dikeluarkan-red), jika signifikan (dampaknya-red) akan kami buat payung hukumnya," ujar dia.

Diharapkan lalu lintas baik kendaraan pribadi dan besar dapat terurai dan memperkecil dampak kemacetan di jalur Lumajang arah Probolinggo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kemacetan

Ilustrasi kemacetan
Transportasi praktis dan hemat tersebut menjadi solusi untuk menunjang mobilitas yang tinggi di Jakarta. (Foto:Istimewa)

Sejak Jumat malam 26 Juli 2019, kemacetan terlihat di Jalan Raya Malasan, Lumajang. Kemacetan disebabkan ada truk tebu yang terguling dan truk gandeng yang mogok di SPBU Malasan. Karena jalur sempit, kejadian itu berimbas pada penumpukan kendaraan yang dampaknya masih terasa hingga Sabtu pagi.

Banyak pengendara tidak sabar di tengah kemacetan kemudian menyalip dari kanan. Kondisi lalu lintas semakin padat dan sulit diuraikan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada pengendara yang terjebak di kemacetan untuk tidak ngeblong dan menunggu hingga jalur kembali normal.

"Jangan sampai ngeblong, jangan mendahului, jangan agresif di jalan," tutur AKP Giri.

Ia menuturkan, padatnya jalur Malasan juga merupakan imbas dari exit Tol Leces yang tidak diimbangi dengan pelebaran jalan. Kendaraan cepat sampai karena menggunakan tol, tetapi sesampainya di exit tol terjadi kemacetan karena lebar jalan tidak sebanding dengan volume kendaraan.

"Betul kami rasakan (dampak) setelah tol Leces dibuka. Kendaraan lebih cepat, roda empat dari Surabaya ke Lumajang saja 1,5 jam. Lalu keluar dari Leces kondisi jalan tidak ada perubahan tapi volume tinggi. Kami minta pengendara untuk bersabar, kami juga sudah turunkan anggota di jalan," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya