Komunitas di Sidoarjo Turut Promosikan Wisata Bahari Kawasan Tlocor

Wakil Bupati Sidoarjo Jawa Timur, Nur Ahmad Syaifuddin mengapresiasi komunitas yang turut mempromosikan potensi pariwisata bahari yang ada di Kawasan Tlocor, Sidoarjo, Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Agu 2019, 22:31 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2019, 22:31 WIB
Wisata Lumpur Lapindo Tarik Minat Turis Mancanegara
Seniman membuatkan patung bagi warga korban kepada pemerintah di wisata lumpur lapindo, Sidoarjo, Senin (30/03/2015). Sudah 9 tahun kawasan ini terendam oleh lumpur, tidak terhitung kerugian yang diderita warga sekitar. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Bupati Sidoarjo Jawa Timur, Nur Ahmad Syaifuddin mengapresiasi komunitas yang turut mempromosikan potensi pariwisata bahari yang ada di Kawasan Tlocor, Sidoarjo, Jawa Timur.

Pemkab Sidoarjo juga mendukung dengan membuka turnamen memancing di kawasan tersebut. "Paguyuban Rental Car Indonesia (RCI) yang menggelar turnamen mancing di Wisata Bahari Tlocor, Jabon, dengan diikuti puluhan peserta mancing mania se-Jawa Timur," ujar dia melansir Antara, Sabtu (31/8/2019).

Ia menuturkan, pihaknya mengapresiasi apresiasi positif atas terselenggaranya lomba mancing yang digagas oleh komunitas Rental Car Indonesia (RCI).

"Kami terus mendorong agar komunitas-komunitas yang di Sidoarjo melakukan hal hal yang positif seperti ini," tutur dia.

Dia menuturkan, dengan digelarnya kegiatan ini, turut menyukseskan promosi destinasi wisata di Tlocor, seperti destinasi rekreasi keluarga dengan mancing bersama, wisata naik perahu dan wisata pulau Lumpur Sidoarjo.

"Kepada Masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya, diharapkan menjadi referensi destinasi wisata keluarga, serta meningkatkan pendapatan pariwisata di Kabupaten Sidoarjo terutama Wisata Bahari Tlocor di Kecamatan Jabon," kata dia.

Sementara itu, Dewan Pimpinan Pusat RCI Khoirul, mengapresiasi kehadiran wakil bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin yang bersedia membuka lomba mancing dalam rangka memperingati kemerdekaan ke 74 Republik Indonesia.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin di tengah padatnya acara, telah hadir membuka lomba mancing yang kami laksanakan ini," ujar dia.

Ia berharap, ke depannya bisa sinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo di bidang akomodasi dalam mengembangkan destinasi wisata di wilayah setempat. "Kami berharap, kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara berkesinambungan di kesempatan lainnya," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Ayo Mancing di Sidoarjo

Wisata Lumpur Lapindo Tarik Minat Turis Mancanegara
Seniman membuatkan patung bagi warga korban kepada pemerintah di wisata lumpur lapindo, Sidoarjo, Senin (30/03/2015). Sudah 9 tahun kawasan ini terendam oleh lumpur, tidak terhitung kerugian yang diderita warga sekitar. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Sebagai Kota Delta, Kabupaten Sidoarjo berbatasan langsung dengan selat Jawa. Sebagian wilayah berupa daerah pesisir yang banyak ditumbuhi tanaman bakau.

Pertambakan di Sidoarjo juga menjadi salah satu unggulan sehingga tak heran jika salah satu ikon Kabupaten Sidoarjo itu digambarkan dengan udang dan bandeng.

Di ujung Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di Kecamatan Jabon, terdapat lokasi yang dikenal dengan nama Tlocor. Sebagai muara sungai besar, Kali Porong, tempat ini menjadi tujuan para penghobi mancing.

Dengan menyewa perahu yang sudah disediakan oleh kelompok sadar wisata di tempat tersebut, pengunjung bisa melakukan aktivitas ke muara Kali Porong. Di muara itu, tidak hanya spot pemancingan saja, tetapi juga ada sarana lain. Seperti wisata pulau dari timbunan semburan lumpur Lapindo.

Berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Sidoarjo menjadikan tempat ini hanya dikunjungi orang-orang tertentu saja, khususnya bagi mereka pecinta wisata pesisir.

Baru dikenalkan ke khayalak ramai beberapa tahun terakhir membuat lokasi wisata itu masih belum banyak dikunjungi orang. Beberapa sarana pendukung seperti gerai penjual makanan juga masih belum tergarap dengan maksimal.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo ingin mengembangkan potensi wisata bahari yang ada di kawasan Tlocor, Kedungpandan, karena di tempat itu terdapat pulau endapan lumpur Lapindo.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan, pengembangan potensi wisata itu mengacu pada peninggalan program Bupati Sidoarjo sebelumnya Win Hendarso.

"Dulu Pak Win (Win Hendarso) mencanangkan pengembangan potensi di (Siborian) yang kepanjangan dari Kecamatan Sidoarjo, Jabon dan juga Krian," katanya di sela kegiatan "Dialog Sehat Ngopi Samin (ngobrol pintar sanitasi dan air minum) menuju Darjo sehat" di kawasan Tlocor, Sidoarjo beberapa waktu lalu, dilansir Antara.

"Ada dua perahu yang disediakan. Kawasan ini nantinya akan terus dikembangkan lebih baik lagi," katanya.

Selain wisata, kata dia, di Jabon ini juga sebagian dimanfaatkan untuk industri yang nantinya bisa mengangkat perekonomian warga sekitar.

Sementara itu, Camat Jabon Aziz Muslim berharap adanya dukungan pemangku kepentingan tingkat atas supaya bisa menjadikan Kecamatan Jabon sebagai salah satu lokasi yang memiliki potensi wisata yang menarik.

"Kerja sama pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan potensi wisata bahari di wilayah Tlocor ini. Apalagi wilayah ini, merupakan muara dari Sungai Porong," katanya

Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Pemkab Sidoarjo, Sulaksono pernah mengatakan, jika pihaknya selalu berkoordinasi lintas sektoral untuk pengembangan potensi wisata itu.

"Kami melakukan koordinasi lintas sektoral untuk pengembangan itu," katanya.

Wisata Pemancingan

Tidak hanya di wilayah Tlocor, potensi wisata lainnya yang terus dikembangkan di Sidoarjo adalah wisata pemancingan, sejalan dengan banyaknya tambak-tambak milik warga yang dialihfungsikan sebagai tempat pemancingan.

Salah satunya adalah wisata pemancingan yang ada di wilayah Kecamatan Sedati. Jika sebelumnya, Tlocor berada di sisi selatan Sidoarjo, maka wilayah Sedati berada di wilayah utara. Keduanya sama-sama berada di pesisir laut Sidoarjo.

Pada akhir pekan, wisata pemancingan di tempat itu banyak dikunjungi penghobi mancing. Bahkan, tidak jarang di antara lokasi pemancingan itu disewa untuk kegiatan lomba memancing.

Ada beberapa petak tambak yang disewakan untuk wisata memancing di tempat itu. Harganya, tergantung dari besarnya hasil tangkapan memancing. Perkilogramnya berada di kisaran harga Rp25 ribu sampai dengan Rp30 ribu.

Pemancingan Sedati ini memang berbeda dengan lokasi lainnya. Jika di tempat lain bisa dijumpai ikan nila, ikan tombro atau juga lele, di Sedati ini pemancing akan dimanjakan dengan ikan bandeng.

Ikan khas Sidoarjo ini bakal memanjakan penikmat wisata memancing dengan sensasi tarukan ikan bandeng yang terkenal garang, saat terkena kail pancing.

Suparno, salah satu pehobi mancing menceritakan, dirinya memilih spot untuk memancing bandeng karena memang tarikan yang dirasakan ini berbeda dengan yang lainnya.

"Selain itu, ikan bandeng memiliki karakteristik sendiri, yaitu kecepatan renang yang jauh, sehingga harus beradu tarik menarik untuk mendapatkan ikan," katanya.

Ia mengatakan, dirinya bersama dengan rekan seprofesi lainnya memang memilih untuk menghabiskan akhir pekan di tempat pemancingan ini.

Ia bersama keluarga juga bisa untuk menikmati wisata tambahan, berupa kuliner yang disediakan oleh pemilik tambak. Karena jika bandeng yang ditangkap bisa langsung dipanggang dengan sambal lalapan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya