Liputan6.com, Jakarta Malang menjadi salah satu destinasi wisata mengagumkan di Jawa Timur. Wilayah Malang terbagi menjadi dua yaitu kabupaten dan kota. Keduanya memiliki potensi wisata yang tak pernah sepi pengunjung.
Mulai dari pegunungan, pantai, air terjun, agrowisata, hingga taman bermain, Malang begitu memanjakan siapapun yang berencana liburan di wilayah ini. Mengunjungi suatu daerah tak lengkap jika tak membawa pulang oleh-oleh untuk teman dan keluarga.
Advertisement
Baca Juga
Tiap daerah pasti memiliki oleh-oleh khas yang tak ditemui di daerah lain. Malang pun punya oleh-oleh khas yang wajib dibawa pulang usai liburan di Kota Apel ini. Oleh-oleh khas Malang ini didominasi oleh panganan ringan seperti keripik atau kue.
Jenis oleh-oleh ini mampu bertahan lama untuk dibawa pulang usai liburan. Berikut oleh-oleh khas Malang, yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (1/9/2019).
Apel Malang
Malang dikenal dengan produksi apel lokalnya. Hal ini pula yang membuat Malang dijuluki sebagai Kota apel.
Struktur geografisnya yang berada di pegunungan membuat apel begitu pesat dibudidayakan di wilayah ini. Jenis apel yang ditanam di sini merupakan jenis apel lokal seperti manalagi, Rome Beauty, dan Anna.
Anda dapat menemukan penjual apel segar di sepanjang jalan kota dan kabupaten Malang. Rasa apel khas Malang ini masam ketika sesudah dipetik dari pohonnya. Namun, ketika dibiarkan selama 3-4 hari menjadi lebih manis dan menimbulkan aroma yang harum. Di kawasan Batu, terdapat pula wisata petik apel yang memungkinkan pengunjung untuk memetik apel langsung dari pohonnya.
Advertisement
Sari Apel
Apel di Malang tak hanya dijual dalam bentuk segar. Banyaknya pertanian apel di kawasan Malang membuat para warga memanfaatkannya menjadi berbagai produk.
Salah satu produk yang banyak digemari adalah sari apel. Apel diolah sedemikian rupa menjadi minuman yang tahan dalam jangka waktu lama.
Ada banyak produsen yang menghasilkan sari buah apel Malang mulai dari jeni sapel romebeauty dan apel manalagi. Sari apel memiliki rasa manis dengan perpaduan masam khas apel Malang.
Sari Apel biasa di jual dalam kemasan gelas kecil dalam satu kardus berisi beberapa gelas. Minuman ini cocok dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Kota Apel ini.
Keripik Buah
Tak cuma apel, malang juga memproduksi berbagai jenis buah-buahan lokal. Tanah yang subur menghasilkan budidaya buah-buahan yang beragam.
Buah ini seperti buah nangka, salak, kelengkeng, rambutan, naga, jambu, mangga dan banyak lagi. Buah-buah ini kemudian diolah menjadi camilan menarik khas Malang yang begitu digemari.
Saat berkunjung ke Malang, Anda pasti akan menemui banyak toko oleh-oleh, pasar, atau warung pinggir jalan yang menawarkan aneka keripik buah. Pembuatan keripik ini juga dilakukan sebagai upaya mengontrol jumlah hasil panen buah-buahan yang melimpah sehingga dapat diolah menjadi makanan yang tahan lama.
Anda dapat menemukan aneka keripik buah ini di sepanjang jalan wilayah Malang dan Batu. Harga yang dipatok pun cukup terjangkau, satu bungkus keripik buah bisa berkisar 6 ribu hingga 20 ribu rupiah.
Advertisement
Keripik Tempe
Tak cuma buah yang diolah sebagai keripik, Malang pun terkenal dengan camilan keripik tempenya. Malang memang dikenal sebagai penghasil tempe yang berkualitas.
Jika Anda ingin datang ke sentra keripik tempe, datang saja langsung ke Kampung Sanan yang berada di Kecamatan Belimbing. Hampir setiap hari kampung ini ramai dikunjungi. Baik oleh wisatawan maupun para pemudik yang berburu camilan untuk oleh-oleh.
Di daerah tersebut hampir seluruh warga memproduksi olahan tempe, mulai dari pembuat tempe, pemasok bahan, hingga pengemasan. Bahkan kini keripik tempe dapat ditemui dengan berbagai varian rasa kekinian seperti barbeque, keju, pizza, jagung bakar, hingga rumput laut.
Keramaian Kampung Tempe Sanan bisa terlihat saat musim liburan atau momen Lebaran. Ini membuktikan bahwa produk khas daerah tetap menjadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan.
Pia Cap Mangkok
Jika Jogja punya bakpia pathok, Malang punya Pia Cap Mangkok. Kue satu ini sudah menjadi panganan kebanggaan Malang seja 1959. Pia Cap Mangkok, diawali oleh pasangan Zabur Oetomo (Oei To Lam) dan Tri Pinarti (The Pin Nio) pada tahun 1959, meneruskan warisan resep dari para leluhur.
Hingga kini pembuatan pia Cap Mangkok masih menggunakan cara homemade satu per satu menggunakan tangan. Satu kota Pia Cap Mangkok dibanderol dengan kisaran harga 15 ribu hingga 20 ribu rupiah.
Pia Cap Mangkok bisa bertahan 2-3 Minggu jika disimpan pada suhu ruangan. Cocok sebagai oleh-oleh sehabis berlibur ke Malang.
Advertisement
Keripik Ceker
Selain keripik buah dan tempe, Malang juga terkenal dengan oleh-oleh keripik ceker yang unik. Jika ceker biasanya diolah sebagai makanan berat seperti sup atau soto, di Malang ceker diolah menjadi makanan ringan yang gurih.
Keripik ceker dipercaya mengandung banyak kebaikan untuk tubuh seperti kolagen, kalsium dan asam amino. Keripik ceker ini bisa ditemui bersama keripik buah dan tempe di pusat oleh-oleh atau pasar di Malang dengan harga yang tak menguras kantong.