Liputan6.com, Jakarta - Surabaya, Jawa Timur merupakan kota terpadat setelah Jakarta. Banyaknya penduduk Surabaya dan warga pendatang yang bermukim atau sekadar mengunjungi turut membuat Surabaya jadi padat.
Untuk memudahkan kebutuhan masyarakat akan akomodasi transportasi di Surabaya, pemerintah kota setempat berupaya mengembangkan sarana dan prasarananya. Hal itu mulai dari infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara yang juga memadai.
Untuk transportasi daratnya, Surabaya memiliki bus kota, angkutan kota (angkot), dan angkutan serba guna (angguna). Nah, mau tahu di mana saja pemberhentian angkutan kota di Surabaya? Liputan6.com menelusuri dari surabaya.go.id mengenai akomodasi terminal-terminal di Surabaya.
Advertisement
Baca Juga
1.Terminal Purabaya
Terminal ini dikelola oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya, sekalipun berada di Burungasih Kabupaten Sidoarjo. Terminal purabaya ada di sisi selatan Surabaya, dengan luas tanah 120.000 meter persegi. Terminal ini menjalankan angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), dan Angkutan Kota. Jaringan trayek angkutan kota yang dilayani terminal purabaya adalah bus kota.
2.Terminal Tambak Oso Wilangun
Terminal dengan luas lahan 50.000 meter persegi ini berlokasi di sebelah barat laut Surabaya, yaitu dekat dengan perbatasan Kabupaten Gresik. Jaringan trayek angkutan kota yang dilayani Terminal Tambak Oso Wilangun ialah bus kota dan angkutan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Terminal Joyoboyo
3.Terminal Joyoboyo
Terminal Joyoboyo terletak di sebelah selatan dengan luas tanah 11.134 meter persegi. Jaringan trayek angkutan kota yang dijalankan antara lain bus kota, dan angkutan kota.
4. Terminal Bratang
Lokasi Terminal Bratang berada di sebelah timur, dengan memiliki luas sekitar 2.575 meter persegi. Jaringan trayek angkutan kota yang dilayani antara lain bus kota, dan angkutan kota.
5. Terminal Angkutan Kota
Terminal angkutan kota yang dikelola oleh pemerintah kota setempat di antaranya yaitu terminal menanggal, terminal keputih, terminal dukuh kupang, terminal benowo, terminal petekan/kalimas barat, terminal manukan, terminal balongsari, terminal kenjeran, terminal kedung cowek, shelter bulak, sub terminal kasuari, dan pangkalan angkutan kota.
Sebelumnya, fasilitas transportasi kota yang klasifikasinya lebih kecil yaitu pangkalan angkutan kota yang umumnya dikelola oleh ‘paguyuban’ angkutan kota. Posisi pangkalan angkot tersebut rata-rata adalah simpul akhir trayek angkot dari terminal.
Tersedia pula sarana tempat pemberhentian berupa halte atau shelter, dan rambu (tanpa adanya bangunan). Jumlah shelter ada sekitar 53 buah, sedangkan rambunya sebanyak 29 buah.
(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)
Advertisement