Liputan6.com, Jakarta - PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Kerja sama ini untuk meningkatkan pariwisata di Pulau Bawean, Gresik dan Kawah Ijen sebagai tujuan pariwisata yang potensial.
Oleh karena itu, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur siap menerangi kawasan wisata yang berada di bawah kewenangan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Kerja sama itu berupa pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan tegangan menengah 20 kVA.General Manager PLN UID Jawa Timur, Bob Sarli menuturkan, kerja sama ini untuk menerangi kawasan wisata Pulau Bawean, Kawah Ijen, Merapi Ungup-ungup dan TWA Kawah Ijen.
Advertisement
Baca Juga
Saril mengatakan, kerja sama ini upaya PLN dalam meningkatkan pariwisata di Kawah Ijen dan Pulau Bawean sebagai tujuan pariwisata yang berpotensi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
"Kami berterima kasih kepada BKSDA Jawa Timur yang telah bersedia untuk melakukan kesepakatan dengan PLN. Dalam hal ini juga sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat," ujar dia dilansir Antara, ditulis Selasa (8/10/2019).
Sementara itu, Kepala BKSDA Jawa Timur Nandang Prihadi mendukung masuknya listrik ke desa-desa, tetapi harus mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati bersama.
"Kegiatan di Pulau Bawean telah sejalan dengan menempatkan masyarakat ke dalam prioritas utama," ujar dia.
Ia berharap, sinergi PLN dan BKSDA tidak sampai di sini saja, tetapi terus berlanjut untuk peningkatan elektrifikasi di sektor pariwisata lainnya mengingat Jawa Timur punya kawasan wisata sangat luas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tantangan PLN Jatim Listriki Desa di Kawasan Alas Purwo Banyuwangi
Sebelumnya, PLN Jawa Timur berkomitmen melistriki pelosok negeri, bahkan hingga ke dalam Alas Purwo Banyuwangi. Tak hayal, pasukan elit PLN mempertaruhkan nyawanya demi menjaga dan menjamin pasokan listrik sampai ke pelangganya.
Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur (Jatim), A Rasyid Naja menuturkan, demi mendorong geliat pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, PLN melistriki Alas Purwo sejak Agustus 2019.
"Progres 70 persen, kawasan hutan nasional ini memiliki panjang jaringan 21,7 km dengan potensi sejumlah 15 pelanggan," tuturnya, Sabtu, 28 September 2019.Dia menuturkan, tantangan yang dihadapi PLN dalam melistriki yakni pepohonan lebat di sekitar pemukiman sehingga memerlukan perabasan di beberapa titik.
"Dan sulitnya penanaman tiang dikarenakan lebatnya tanaman bambu, dan tanah berpasir sehingga memerlukan konstruksi khusus," ujar dia.
Dia mengatakan, selaras dengan upaya pencapaian elektrifikasi 100 persen di Jawa Timur, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur pun miliki beberapa program percepatan, salah satunya yakni listrik desa atau yang biasa disebut Lissa.
"Hingga Agustus 2019, terdapat 49 titik pembangunan Lissa yang masih berjalan dengan total rencana Jaringan Tegangan Menengah 93,36 kms, Gardu 6,0 MVA, Jaringan Tegangan Rendah 125,7 kms dan calon pelanggan sebanyak 3981," ucapnya.
Dia menegaskan, program percepatan ini merupakan upaya untuk melistriki desa-desa yang secara kondisi geografis sulit terjangkau dan membutuhkan investasi lebih besar.
"PLN juga mengupayakan pembangunan PLTS Komunal untuk wilayah kepulauan, program bantuan Pasang Baru Listrik gratis melalui CSR PLN, serta kemudahan mendapatkan listrik untuk mendorong dan meningkatkan perekonomian lokal," kata dia.
Advertisement