Tips Potret Satwa Saat Musim Kemarau Panjang di Jawa Timur

Rian Boedi, juri lomba foto International Animal Photo Competition (IAPC) 2019 menuturkan, setiap satwa juga punya ekspresi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Okt 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2019, 00:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Penyelenggaraan IAPC 2019 merupakan yang ke-29 kalinya. IAPC pertama kali digelar pada 1990. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Pasuruan - Rian Boedi, juri lomba foto International Animal Photo Competition (IAPC) 2019, di Taman Safari Prigen (TSP) di kawasan Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), membagikan tips memotret satwa saat musim kemarau panjang di Jatim.

Dia menuturkan, setiap fotografer mempunyai tantangan sendiri-sendiri saat mengikuti lomba foto, apalagi lomba foto satwa saat musim kemarau panjang seperti saat ini.

"Dengan kondisi seperti sekarang ini, peserta fotografer dituntut untuk mendapatkan gambar satwa yang bagus, yaitu foto yang bisa menggambarkan hewan itu bisa nyaman dengan lingkungan yang ada di sini," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu, 12 Oktober 2019.

Dia mengatakan, karena tempat ini merupakan daerah konservasi, setiap fotografer harus menghindari foto-foto yang terlihat hewan itu sedang berada di dalam kandang.

"Teman - teman fotografer harus bisa mempublikasikan foto - foto yang lebih menceritakan hewan - hewan yang dalam kondisi nyaman di lingkungannya," kata dia.

Dia menuturkan, sebenarnya setiap satwa juga mempunyai ekspresi. Jadi tinggal bagaimana seorang fotografer dapat memotret hewan dengan ekspresi yang tidak merasa stres dan sebagainya.

"Jadi harus memperlihatkan rasa nyaman dengan lingkungan dan teman - temannya. Interaksi hewan dengan lingkungannya. Karena itu merupakan salah satu penilaiannya itu. Jadi foto itu harus bercerita, kalau cuma foto tanpa ada cerita apa - apa itu namanya foto yang biasa saja," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Taman Safari Prigen

Sementara itu, Deputy Director Taman Safari Indonesia (TSI) Group, yang juga Ketua Penyelenggara IAPC 2019, Hans Manansang menyampaikan, TSP ini memiliki catatan keberhasilan breeding dalam pengembangbiakkan satwa.

"Taman Safari Prigen sukses dalam menjalankan perannya sebagai lembaga konservasi. IAPC pada dasarnya untuk mengampanyekan konservasi satwa langka," tuturnya.

Tercatat sudah puluhan satwa yang berhasil dikembangbiakkan di TSP sejak berdiri pada 1997. Mulai dari harimau Benggala, harimau Sumatera, bekantan, mandril, jerapah, kudanil, dan satwa-satwa lainnya. Ditambah pemandangan mengagumkan dari kaki gunung Arjuno, yang nampak eksotik mewarnai kehidupan diantara satwa.

TSP menawarkan banyak spot dan objek foto yang cukup menarik. Spesies satwa pun sangat beragam, mulai dari satwa asal Afrika, Amerika, Eropa, Asia, hingga Australia. “Hasil-hasil karya merek akan disebarluaskan ke masyarakat untuk mengampanyekan konservasi satwa,” kata Hans Manansang, saat berada di lokasi lomba bersama fotografer.

Penyelenggaraan IAPC 2019 merupakan yang ke-29 kalinya. IAPC pertama kali digelar pada 1990. Rangkaian IAPC 2019 telah dibuka secara resmi pada 27 Juli 2019 di Jakarta Aquarium. Setelahnya, roadshow pertama menghampiri Bali Safari Park pada 24 Agustus 2019, kedua di Taman Safari Bogor pada 14 September 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya