Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan menyiapkan skema pemindahan sementara kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Jawa Timur. Hal ini menyusul ambruknya sebagian atap bangunan sekolah tersebut hingga mengakibatkan seorang guru dan murid meninggal.
Sekretaris Darah Kota Pasuruan, Bahrul Umum menuturkan, ada sejumlah skema yang disiapkan terkait ambruknya atap kelas di SDN Gentong, Pasuruan.
"Salah satunya adalah menggabungkan proses kegiatan belajar mengajar ke kelas lain yang kondisinya masih bagus. Namun, sebelum pemindahan dilakukan terlebih dahulu kami melakukan pemeriksaan, apakah bangunan yang ada saat ini masih layak,” ujar dia, mengutip Antara, ditulis Kamis (7/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ia menuturkan, skema kedua yang disiapkan yaitu memindahkan proses belajar mengajar siswa SDN Gentong ke sekolah terdekat. Akan tetapi, pemkot masih belum menentukan sekolah mana yang akan digabungkan selama proses perbaikan banguan berlangsung.
"Kalau untuk skema proses belajar mengajar di tenda, Pak Wali Kota Pasuruan tidak mengizinkan,” tutur dia.
Ia juga meminta olah tempat kejadian perkara yang dilakukan kepolisian segera diselesaikan supaya siswa yang akan bersekolah tidak trauma melihat reruntuhan bangunan sekolah.
"Karena sebelum proses sekolah berlangsung, kami juga akan melakukan pendampingan untuk memulihkan kondisi psikologi siswa,” ujar dia.
Ia menambahkan, pihaknya memberikan toleransi libur setelah peristiwa ambruknya atap sekolah itu hingga akhir pekan ini. Diharapkan pada awal pekan depan sudah mulai proses belajar mengajar.
"Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu proses evakuasi siswa,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Menteri Pendidikan Tinjau SDN Gentong Pasuruan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Nadiem Makarim meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Kota Pasuruan Jawa Timur yang sebagian gedung atapnya ambruk hingga mengakibatkan dua orang tewas.
"Bagi saya suatu hari yang luar biasa sedihnya. Saya melihat ada empat kelas yang ambruk. Ada dua korban. Satu guru dan satu murid. Saya ucapkan belasungkawa," ujar dia saat di SDN Gentong, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis.
Dia menuturkan, kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi dan meminta supaya pemerintah pusat hingga pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan baik untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi di kemudian hari.
"Saya melihat ini adalah suatu hal yang tidak bisa saya terima. Harusnya bisa melakukan hal yang lebih baik lagi. Nantinya, baik pusat maupun daerah. Semua harus kerja sama gotong royong dan memastikan hal ini tidak terjadi lagi," sebutnya.
Ia menambahkan, keamanan siswa, guru dan orang tua harus didahulukan. Sehingga, para siswa dan guru bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan aman dan nyaman.
"Saya sudah mengirim tim saya dari inspektorat jenderal untuk melakukan investigasi atas apa yang terjadi. Sehingga bisa merencanakan bagaimana bisa bersama sama menghindari kejadian tersebut," ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa 5 November pukul 08.30 WIB. Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.
Advertisement