Ikuti Parade Juang, Risma Ingatkan Warga Surabaya Jaga Persatuan

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersama Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dan Jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya ikut Parade Juang 2019.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Nov 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2019, 16:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Parade juang 2019 di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya, pelajar, TNI, Polri, Veteran dan komunitas pecinta sejarah dari seluruh Indonesia, ikut membaur menjadi peserta Parade Surabaya Juang 2019. Parade ini digelar dalam rangka menyambut Peringatan Hari Pahlawan, Sabtu (9/11/2019). 

Bahkan, ada pula peserta dari perwakilan delegasi Negara Rusia, yakni Kota St. Petersburg, dan Volgograd. Setidaknya ada 3.000 peserta dan kendaraan tempur jenis Anoa dan Jeep Willys yang mengikuti Parade Surabaya Juang 2019.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersama Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dan Jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya juga nampak hadir untuk membuka pawai yang digelar setiap tahun itu.

Risma menyampaikan, dahulu ketika para pejuang merebut kemerdekaan pada 1945, semua ikut berjuang dengan seluruh lapisan masyarakat. Berbagai suku bangsa, agama dan etnis, ikut berjuang bersama. Bahkan kala itu, juga ada pejuang dari kalangan pesantren-pesantren. 

"Jadi karena itu saya ingin menyampaikan, kita jangan pernah melupakan apa yang pernah diperjuangkan oleh para Pahlawan untuk negara kita, untuk kota kita tercinta seperti saat ini," kata dia mengawali sambutannya.

Dia menuturkan, ketika para pejuang merebut kemerdekaan, mereka tidak pernah membeda-bedakan. Oleh karena itu,Risma berpesan kepada warga Surabaya agar mencontoh sikap para pendahulu. Caranya, dengan tidak mudah terprovokasi untuk terpecah-belah, karena berbeda suku bangsa, agama maupun etnis. 

"Jangan mudah dihasut, jangan mudah kena hoax, karena sesungguhnya mereka yang membuat fitnah dan hoax karena mereka yang ingin memecahkan persatuan dan kesatuan kita dan menghancurkan negara tercinta," tegasnya.

Pada kesempatan itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga berpesan kepada arek-arek Suroboyo agar mencontoh para pejuang dengan menjadi teladan bagi seluruh bangsa dan negara. Baginya, jika ingin Kota Surabaya semakin maju, semua harus bersatu padu melawan kemiskinan dan kebodohan. 

"Arek-arek Suroboyo adalah arek-arek pejuang yang tidak kenal menyerah dan putus asa. Ayo kita tetap berjuang, sekali Merdeka, tetap Merdeka," pesannya.

Setelah Risma menyampaikan sambutan, acara kemudian diisi dengan pembacaan puisi berjudul "Surabaya Bhineka" yang dibawakan oleh sosiawan Leak Kustiya. Menariknya, usai pembacaan puisi, tiba-tiba saja suara dentuman keras mirip meriam terdengar bersahutan. 

Suasana di lokasi pun nampak begitu tegang. Ada ratusan orang berlarian sambil menenteng senjata, dan menembak ke arah berlawanan. Ternyata, ini merupakan pertunjukkan teatrikal kolosal yang dibawakan oleh komunitas pecinta sejarah dari seluruh Indonesia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Disambut Masyarakat

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Parade juang 2019 di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sekitar pukul 08.00 Wib, dengan mengendarai kendaraan Anoa, Wali Kota Risma bersama Forpimda Surabaya dan para peserta mulai berangkat menuju finish di Taman Bungkul Surabaya. 

Di sepanjang rute perjalanan, masyarakat pun terlihat antusias menyaksikan rombongan Parade Surabaya Juang itu. Bahkan, banyak dari mereka yang mengabadikan momen itu menggunakan kamera smartphone. Ada pula penonton yang berebut swafoto dengan Wali Kota Risma.

Ketika sampai di depan Gedung Siola, para peserta berhenti sejenak untuk menyaksikan teatrikal kolosal perjuangan yang ditampilkan oleh Komunitas pecinta sejarah dari seluruh Indonesia. 

Namun, ketika tiba di depan Hotel Majapahit, di atas kendaraan Anoa, Risma berteriak lantang membacakan puisi karya KH. Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus itu. "Allahuakbar, Allahuakbar, Surabaya adalah Kota Keberanian, Kota Kebanggaan," begitulah sedikit isi puisi yang dibacakan Wali Kota Risma.

Setiba di Perempatan Jalan Bengawan, Risma kemudian menerima senjata dari perwakilan veteran sebagai simbol penyerahkan estafet perjuangan kepada generasi berikutnya. 

Setelah itu, ia bersama Forpimda Surabaya tiba di garis finish dan menyaksikan penampilan dari berbagai peserta. Penampilan itu, mulai dari pembacaan puisi, drum band, hingga teatrikal perjuangan.

Bangkitkan Semangat Persatuan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Parade juang 2019 di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyampaikan, peringatan Parade Juang 2019 ini sebagai momentum untuk mengingat dan mentauladani semangat para pahlawan. 

Dia mengatakan, rangkaian acara ini adalah upaya untuk membangkitkan semangat kesatuan bagi seluruh masyarakat Kota Surabaya khususnya.

"Artinya kita mentauladani para pahlawan, bahwa kemerdekaan itu diraih oleh seluruh elemen, khususnya di Surabaya dan umumnya di Indonesia, dan ini merupakan upaya untuk membangkitkan semangat kesatuan," kata Wawali Whisnu.

Selain itu, ia juga menuturkan, tantangan yang dihadapi kaum milenial saat ini ialah melanjutkan perjuangan para pahawan. Menurut dia, problem yang dihadapi era saat ini adalah masalah intoleransi, radikalisme dan masalah terorisme. 

"Jadi tantangannya hari ini adalah masalah intoleransi, radikalisme, masalah terorisme itu yang kita hadapi dengan semangat 10 November 1945," kata dia.

Oleh karena itu, Whisnu menyebut, semangat 10 November 1945, patut ditiru agar masyarakat tidak lagi memandang suku, agama dan etnis. Sebab, dahulu para pejuang bergabung menjadi satu dan sama-sama berjuang untuk membuat bangsa Merdeka. "Itulah semangat yang kita harus satukan," pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya