Risma: Penderita Kanker Tak Boleh Stres

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, kalau penderita kanker harus hidup bahagia. Oleh karena itu, ia prioritaskan membangun gedung baru untuk RS dr. Soewandhie.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Des 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2019, 09:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengunjungi laboratorium tanaman anggrek dan budidaya jamur di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) meminta pembangunan gedung baru RSUD dr. M. Soewandhie bisa tepat waktu atau sesuai jadwal sehingga peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa terwujud.

"Kalau ini sesuai jadwal, maka akan banyak saudara-saudara kita yang bisa disembuhkan, karena sudah banyak yang menunggu," kata dia saat peletakan batu pertama pembangunan gedung baru RSUD Soewandhie di Surabaya, Rabu, 18 Desember 2019, dilansir Antara.

Ia mengaku sedih ketika melihat data penderita penyakit kanker yang menunggu berobat cukup lama. Kalau kemoterapi waktunya sekitar lima sampai enam bulan, sedangkan kalau radioterapi bisa sampai setahun.

"Daftar tunggunya lama sekali. Kasihan mereka menunggu. Kemudian mereka masih takut kalau pengobatan kemoterapinya bayar mahal. Orang sakit kanker itu hidupnya harus bahagia, tidak boleh stres. Kalau sudah sakit terus mikir biaya mahal kasihan mereka," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut dia, dengan dibangun gedung baru yang akan dilengkapi fasilitas radioterapi itu, bisa membantu meringankan beban warga Kota Surabaya.

Harapannya, kata dia, mereka tidak takut kalau harus berobat, karena rumah sakit itu memang untuk membantu warga yang kesusahan karena sakit.

"Apalagi ini memang diprioritaskan dan disiapkan untuk warga yang mengalami penyakit kanker dan sebagainya," katanya.

Presiden UCLG Aspac itu juga optimistis terkait dengan tugas utamanya membantu meringankan beban warga Kota Surabaya.

Oleh karena itu, dia pun tidak mempermasalahkan apabila Rumah Sakit Soewandhie itu devisit karena banyak membantu warga.

"Yang paling penting warga saya bisa selamat," ujarnya.

Menurut Risma, sebenarnya perluasan RSUD dr M. Soewandhie sudah direncanakan sejak awal menjadi Wali Kota Surabaya. Namun, pembebasan lahan yang agak kesulitan. Ia bersyukur karena rencana itu akhirnya bisa berhasil sampai saat ini. "Jadi, ini benar-benar rumah sakit yang penuh perjuangan dan doa," tutur Tri Rismaharini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang Kota Surabaya, Iman Krestian mengatakan, gedung baru RSUD Soewandhie akan memiliki sembilan lantai, yang terdiri atas delapan lantai dan satu semi basemen.

Namun, lanjut dia, proyek tahun jamak itu akan dibangun enam lantai terlebih dahulu, sedangkan tiga lantai sisanya tahun depan.

"Enam lantai ini kami targetkan rampung November 2020, jadi akhir tahun 2020 diharapkan bisa dioperasikan," kata dia.

Iman memastikan gedung baru itu berdiri di atas lahan seluas 3.600 meter persegi, sedangkan luas lantainya 25 ribu meter persegi. Ia juga menegaskan, gedung itu akan tersambung dengan gedung lama dan akan ada jembatan penghubung.

"Kami hanya membangunkan gedungnya, sedangkan peralatan medis semuanya, pengadaannya dilakukan oleh pihak RSUD Soewandhie. Mereka juga akan melakukan lelang peralatannya itu, jadi paralel sama-sama jalan, sehingga ketika gedungnya selesai, peralatannya pun sudah siap dan segera dioperasikan," kata dia.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya