Alasan Risma Ngotot Tak Mau Bangun Jalan Tol di MERR Gunung Anyar

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, pada saat perencanaan dulu, jalan MERR IIC Gunung Anyar sisi barat sempat mau dijadikan jalan tol.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Feb 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2020, 18:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Peresmian jalan middle east ring road (MERR) IIC, Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) meresmikan Jalan Middle East Ring Road (MERR) IIC Gunung Anyar sisi barat, Sabtu (15/2/2020). Peresmian yang dihadiri seluruh forum pimpinan daerah itu ditandai dengan tanda tangan prasasti dan pemotongan rangkaian bunga.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya mengatakan pada saat perencanaan dulu, jalan itu sempat mau dijadikan jalan tol. Namun, Risma mengaku ngotot tidak mau karena dia memikirkan warganya yang nanti tidak bisa lewat.

"Kenapa saya ngotot tidak mau jalan tol? Karena saya tahu bahwa warga saya masih banyak yang memakai sepeda motor. Dengan jalan ini siapapun bisa lewat, tidak peduli kaya atau miskin. Tapi kalau jalan tol, maka yang hanya punya mobil saja yang bisa lewat,” kata Risma dalam sambutannya.

Selain itu, Risma mengaku teringat filosofi kulit pisang di jalanan. Dulu, pada saat mengaji, kalau ada kulit pisang di jalan, disuruh untuk meminggirkannya. Sebab, kulit pisang itu bisa mengganggu mereka yang akan beribadah.

"Jadi, ini akses untuk mempermudah, digunakan untuk akses beribadah. Kalau seseorang mau bekerja, berarti dia beribadah. Kemudian ada pula seseorang yang mau beribadah ke masjid atau pun gereja. Makanya, meskipun dengan keterbatasan dana, saya tetap ngotot tidak mau tol,” ujar dia.

Di samping itu, Risma juga mengajak warga Surabaya, khususnya warga Gunung Anyar untuk selalu mencari rezeki yang halal dan barokah. Makanya, kalau nanti ada yang mau membuka usaha di sepanjang jalan MERR ini, ia meminta untuk tidak diganggu, karena rentetannya itu sangat panjang.

Ia mencontohkan apabila ada yang mau membuka restoran di sekitar MERR ini. Saat membuka restoran, pasti dia membutuhkan juru masak dan para pelayannya. Nah, itu tentunya membuka peluang kerja untuk orang lain, sehingga orang-orang itu bisa memberikan nafkah bagi keluarganya dan anaknya bisa sekolah, sehingga anaknya tidak melakukan perbuatan kriminal.

"Jadi, rentetannya panjang sekali. Itu namanya barokah. Makanya, setiap kali saya melakukan pembangunan di Surabaya, selalu saya pikirkan, jangan sampai ada yang mengganggu. Jangan lupa ada hablumminallah dan hablumminanas," tegas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pembangunan Jalan Telan Biaya Rp 426 Miliar

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Jalan MERR IIC Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati mengatakan jalan Merr ini terbagi menjadi 3 bagian, Merr IIA; Jalan Kenjeran-perempatan Unair Kampus C, Merr IIB; perempatan Unair Kampus C-perempatan Jalan Arief Rahman Hakim dan Merr IIC; perempatan Jalan Arief Rahman Hakim-Gunung Anyar.

"Jadi, dengan peresmian ini, maka Merr sudah fix dan sudah selesai semuanya,” kata dia.

Dia menuturkan, perencanaan Jalan Merr ini tertuang di Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya pada 2014-2034, dan jugab prioritas pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Surabaya 2016-2021.

“Proyek ini menghabiskan dana APBD Pembangunan Fisik lebih Rp100 miliar, dan APBD Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Merr IIC sebesar lebih dari Rp 326 miliar," kata dia.

Urai Kepadatan di Ruas Jalan Ahmad Yani

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Jalan MERR IIC Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Irvan Wahyudrajat menuturkan,di Merr II C Gunung Anyar ini sudah dipasang sekitar 10 unit kamera CCTV, 2 unit warning light, 1 unit traffic light di persimpangan jalan Merr-Gunung Anyar Timur.

"Kami juga sudah pasang 15 titik speed trap dan rambu serta markanya sudah lengkap," kata dia.

Dengan dibukanya Merr IIC Gunung Anyar ini, dia memprediksi kepadatan di ruas Jalan Ahmad Yani akan berkurang. Sebab, sebagian masyarakat yang hendak keluar Kota Surabaya, baik ke Sidoarjo maupun ke Bandara Juanda dapat memilih rute, bisa melalui rute Ahmad Yani atau bisa juga lewat Merr. "Pasti ini akan mengurai kepadatan di ruas Jalan Ahmad Yani,” pungkasnya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya