Unesa Bakal Sambut Mahasiswanya dari Natuna di Bandara Juanda

Rencananya Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan juga akan turut menyambut mahasiswa Unesa yang sudah menjalani masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau bersama dengan para keluarga mahasiswa tersebut.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Feb 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2020, 19:30 WIB
Bandara Juanda T2 (Dok Foto: Angkasa Pura I)
Bandara Juanda T2 (Dok Foto: Angkasa Pura I)

Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang telah menjalani masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau selama 14 hari akan tiba di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo pada Sabtu malam, (15/2/2020).

"Insyaallah,” ujar Humas Unesa Vinda Maya Setianingrum, saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu malam ini.

Rencananya Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan juga akan turut menyambut mahasiswa Unesa yang sudah menjalani masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau bersama  dengan para keluarga mahasiswa tersebut. Rencananya penyambutan mahasiswa Unesa tersebut di Ruang Angkasa Hotel Ibis Bandara T1 Juanda. 

Sebelumnya Vinda mengatakan, pihaknya akan menyambut para mahasiswa tersebut di kampus. Akan tetapi, para mahasiswa itu ingin bertemu keluarga secepatnya. Oleh karena itu, Unesa menggantinya dengan trauma healing. Selain itu, Vinda menuturkan, dinas kesehatan pemerintah daerah juga turut memantau.

"Opsi kami ganti home visit ke rumah masing-masing untuk memantau tingkat kecemasan dan psikis orangtua masing-masing dan mahasiswa. Secepatnya dilakukan, kami akan datang ke rumah mahasiswa dengan membentuk dua kelompok,” ujar Vinda

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, pihaknya tidak menyambut secara institusional. Hal ini mengingatkan arahan dari Kementerian Kesehatan.

Meski demikian, pihaknya melalui Dinas Kesehatan Jawa Timur akan mendampingi keluarga dari warga Jatim yang menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau. Pihaknya juga memberikan fasilitasi dan perlindungan kepada warga Jatim yang sudah menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau. Ada sekitar 65 warga Jatim yang menjalani observasi sesuai standar WHO dan dinyatakan sehat. Selain itu, pihaknya juga akan menyediakan konselor dan psikolog jika memang diperlukan.

"Kami mendapatkan konfirmasi Kementerian Kesehatan tidak disambut institusional. Kami berikan penjelasan kepada orangtua dan keluarga. Sama-sama bersama berkumpul di VIP, ada penjelasan dari Dinas Kesehatan dan KKP. Bertemu dengan para keluarga dan mereka sehat. Kementerian Kesehatan juga tak perlu observasi lagi,” ujar Khofifah dalam wawancara dengan stasiun tv swasta pada Sabtu malam ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Unesa Siapkan Tim Healing

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Universitas Negeri Surabaya (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membentuk tim untuk memantau mahasiswa Unesa yang usai menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau. Tim tersebut terdiri dari dosen, tim kesehatan dari Fakultas Olahraga Unesa, psikolog dan tim humas.

Humas Unesa Vinda Maya Setianingrum menuturkan, tim tersebut akan dibagi dua kelompok untuk memantau sembilan mahasiswa Unesa usai menjalani observasi di Natuna. Tim tersebut akan mendatangi rumah masing-masing mahasiswa tersebut untuk memberikan pendampingan kepada mahasiswa dan orangtua.

Sebelumnya pihaknya akan menyambut para mahasiswa tersebut di kampus. Akan tetapi, para mahasiswa itu ingin bertemu keluarga secepatnya. Oleh karena itu, Unesa menggantinya dengan trauma healing. Selain itu, Vinda menuturkan, dinas kesehatan pemerintah daerah juga turut memantau.

"Opsi kami ganti home visit ke rumah masing-masing untuk memantau tingkat kecemasan dan psikis orangtua masing-masing dan mahasiswa. Secepatnya dilakukan, kami akan datang ke rumah mahasiswa dengan membentuk dua kelompok,” ujar Vinda saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 14 Februari 2020.

Terkait sejumlah studi mahasiswa Unesa yang belum selesai di Wuhan, China, Vinda menuturkan, kuliah dilakukan online mulai 12 Februari. Akan tetapi, pihaknya meminta kepada Central China Normal University (CCNU) di Wuhan, China untuk dilakukan sesudah observasi dan kondisi normal.  Selain itu, nanti pembelajaran lebih kepada pengembangan soal-soal.  Total 13 mahasiswa Unesa berada di Wuhan, China untuk studi dan mendapatkan beasiswa Bahasa Mandarin.

"Sedangkan kalau yang sudah selesai bisa ikut gabung kembali kuliah pada semester ini,” ujar Vinda.

Selain itu, pihaknya juga sudah memberikan sosialisasi kepada mahasiswa Unesa yang lain untuk menerima baik mahasiswa Unesa yang dari observasi Natuna.

Vinda menambahkan, pihaknya juga mengharapkan massyarakat juga dapat menerima baik. Mahasiswa Unesa jalani observasi di Natuna tersebut juga dalam kondisi sehat dan ikut observasi untuk ikuti aturan WHO. Observasi dilakukan selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau. "Ini dalam kondisi sehat semua. Kami juga sudah sosialisasikan kepada mahasiswa di Unesa kemarin,” tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya