Kata Peneliti Unair soal Kandungan Curcumin untuk Lawan Virus

Kandungan empon-empon atau curcumin berguna untuk menghambat terjadinya badai sitokin yang dapat merusak sel paru.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Feb 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2020, 13:00 WIB
Kampus Unair
Kantor Pusat Manajemen Universitas Airlangga di Kampus C Unair, Jalan Ir Soekarno, Mulyorejo, Surabaya, Jatim. (www.unair.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair), Chaerul Anwar Nidom menyatakan, kandungan dalam tumbuhan curcumin atau biasa disebut empon-empon dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang.

Hal ini diharapkan dapat mencegah dan mengendalikan badai sitokin yang diakibatkan oleh kuman. Apalagi wabah Virus Corona (COVID-19) sedang terjadi di Wuhan, China.

Nidom menuturkan,kandungan empon-empon atau curcumin berguna untuk menghambat terjadinya badai sitokin yang dapat merusak sel paru. Kandungan formulasi curcumin terdapat tumbuhan jahe, kunyit, temulawak, sereh, kencur dan sebagainya.

Nidom mengatakan, pihaknya telah meneliti kandungan empon-empon tersebut sejak 2005-2006. Saat itu, kandungan curcumin dilakukan riset praklinis terhadap virus flu burung. Nidom ketika itu aktif dalam meneliti virus flu burung atau virus H5N1.

"Sejak penelitian flu burung pada 2005-2006, kami eksplorasi pemakaian curcumin. Formula kami dapatkan dan dilakukan ke  hewan terinfeksi flu burung. Ketika tidak di kasih empon-empon terganggu paru-parunya. Formula terselamatkan (diberi empon-empon-red) virus tak bisa dikendalikan, tetapi efeknya terhadap paru-paru bisa dihilangkan, badai sitokin bisa dikurangi sehingga paru-paru tidak rusak," ujar Nidom, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (19/2/2020).

Nidom menambahkan, selama badai sitokin dapat dikendalikan, efek infeksi virus dapat dihilangkan. Sedangkan pengendalian virus menggunakan vaksin. "Empon-empon atasi aspek badai sitokin. Virus dengan vaksin. Ini bisa digabungkan,” tutur dia.

Ia menuturkan, memang kandungan curcumin ini belum diuji klinis untuk Virus Corona (COVID 19). Namun, sudah dilakukan riset praklinis untuk kasus virus flu burung. Nidom menuturkan, riset dengan kandungan curcumin juga perlu diformulasikan lagi dengan virus-virus terbaru.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Memakai Bumbu-Bumbu Dapur dalam Masakan

Kunyit
Ilustrasi Kunyit (iStockphoto)​

Oleh karena itu, Nidom mengimbau agar masyarakat tidak terlalu panik. Hal ini mengingat alam Indonesia sudah menyediakan bahan-bahan termasuk dalam tumbuhan untuk melawan kuman.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan bumbu-bumbu atau empon-empon yang mengandung curcumin dalam makanan dan minuman sehingga mencegah dan mengendalikan badai sitokoin yang diakibatkan oleh kuman apapun. "Selain itu juga untuk meningkatkan kesegaran tubuh," ujar dia.

Nidom juga memberikan tips dengan menikmati empon-empon seperti menambahkan irisan jahe untuk kopi. "Minum saja ramuan empon-empon sesuai selera tiap hari atau masak dengan bumbu-bumbu empon ini,” kata dia.

Nidom mengatakan, empon-empon tersebut juga berfungsi untuk antibiotic sehingga dapat mengurangi penggunaan antibiotik. Selain itu empon-empon ini juga untuk anti demam, anti parasit, anti malaria, dan probiotik. Akan tetapi, perlu formulasi khusus. "Meski pun perlu dicari formulasi yang tepat kalau diperlukan untuk tujuan khusus tersebut,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya