Liputan6.com, Surabaya - Dinas Kesehatan Jawa Timur (Dinkes Jatim) berkoordinasi dengan lintas sektor terkait antara lain Kodam V/Brawijaya, Polda Jatim, imigrasi, kantor kesehatan pelabuhan (KKP), BBTKL, BBLK, dan berbagai pihak untuk kesiapan Jawa Timur dalam menghadapi virus corona Covid-19.
"Saya imbau kepada masyarakat agar tidak panik, tapi tetap waspada dengan cara meningkatkan upaya preventif atau pencegahan, antara lain menjaga atau meningkatkan imunitas tubuh kita dengan makan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga, lalu sebelum dan sesudah beraktivitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr Herlin Ferliana, Selasa (3/3/2020).
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur juga menggandeng Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan screening suhu tubuh menggunakan pemindai suhu (thermal scanner) dan pengamatan visual pada seluruh penumpang/crew dari luar negeri yang turun dari pesawat sebagai upaya siaga virus corona Covid-19.
Advertisement
“Alat ini dapat memindai suhu tubuh secara individu tanpa harus berhadapan langsung dengan penumpang/crew, tidak seperti thermal gun,” ujar Herlin.
Baca Juga
Herlin menuturkan, hal itu dilakukan sesuai dengan amanat International Health Regulation (IHR) 2005 kalau upaya pengawasan lalu lintas orang seminimal mungkin tidak menghambat perjalanan pelaku perjalanan.
Herlin menuturkan, thermal scanner di Bandara Juanda terpasang sebanyak tiga unit dan berfungsi dengan baik. Rinciannya terletak masing-masing satu unit di kedatangan umrah terminal 1, kedatangan internasional terminal 2, dan keberangkatan internasional terminal 2 (sebelum area imigrasi).
Pihak WHO beserta Dinkes Jatim juga memeriksa kesiapan Body Thermal Scanner tersebut. Pemeriksaan lanjutan hanya dilakukan kepada penumpang/crew yang memiliki suhu tubuh lebih dari sama dengan 38 derajat celcius.
Dia menuturkan, pemeriksaan berupa cek ulang suhu menggunakan thermal gun/ axila bertujuan memastikan suhu penumpang/crew dan pemeriksaan lainnya sesuai dengan gejala yang ada.
"Selain itu kami juga menerapkan Health Alert Card standar WHO. Health Alert Card (HAC) merupakan alert system yang diberikan kepada setiap penumpang di pintu kedatangan dan menjadi standar yang sudah berlaku secara internasional," ujar dia.
HAC tak hanya diberikan saat ini saja, karena semua perjalanan umrah maupun haji, setelah pulang juga diberikan kartu tersebut. Selain itu, kartu ini juga berfungsi sebagai alat pengawasan kesehatan dan alat komunikasi antara KKP dengan Dinkes Jatim yang selanjutnya akan dilakukan pemantauan di wilayah setempat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Siapkan Rumah Sakit Rujukan
Dinkes Jatim juga telah menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk penanganan Covid-19 yaitu dengan menunjuk rumah sakit yang siap untuk menjadi rumah sakit rujukan, antara lain Rumah Sakit Umum Daerah Sooetomo Surabaya, RSUD Saiful Anwar Malang, dan RSUD Soedono Madiun.
"Puskesmas dan jaringannya juga ikut memastikan dan memonitor keberadaan orang dalam resiko Covid-19," kata dia.
Selain itu Dinkes Jatim juga memonitor individu yang melakukan komunikasi dengan orang dalam risiko Covid-19 untuk menjaga kesehatannya. Apabila sakit segera berobat ke fasyankes.
"Orang dalam risiko COVID-19 jug harus dipantau selama 14 hari setelah kedatangan serta melaporkan secara berjenjang dari Ponkesdes, Puskesmas, Dinkes kabupaten atau kota ke Dinkes Jatim," tutur dia.
Ia mengatakan, orang dalam risiko adalah orang yang sehat yang datang dari daerah terjangkit, orang sehat yang datang dari daerah karantina, orang dari Kapal Pesiar yang melewati daerah terjangkit, dan semua orang yang dinotifikasi oleh KKP.
Lebih lanjut, Dinkes Jatim telah berkoordinasi dengan lintas sektor terkait antara lain Kodam V/Brawijaya, Polda Jatim, Imigrasi, KKP, BBTKL, BBLK dan berbagai pihak untuk kesiapan Jatim dalam menghadapi Covid 19.
"Saya imbau kepada masyarakat agar tidak panik, tapi tetap waspada dengan cara meningkatkan upaya preventif atau pencegahan, antara lain menjaga atau meningkatkan imunitas tubuh kita dengan makan bergizi, istirahat cukup, dan olah raga, lalu sebelum dan sesudah beraktivitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir," kata dia.
Kemudian jika batuk lakukan etika batuk dan memakai masker, dan yang terakhir jangan terlalu mempercayai segala info yang tersebar di dunia maya tanpa cek langsung, karena hanya akan memperburuk keadaan.
Advertisement