Stok Darah PMI Jatim Tinggal 50 Persen

PMI Jawa Timur menilai perlu antisipasi untuk stok darah terutama jika ada penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2020, 19:52 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2020, 19:52 WIB
20160624-Stok-Darah-Jakarta-IA
Warga mendonorkan darahnya di kantor PMI DKI Jakarta, Jumat (24/6). Meskipun terdapat penurunan, namun stok darah di Ibu Kota relatif aman selama Ramadan dengan jumlah sekitar 800-1.500 kantong perhari. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur meminta pemerintah mengantisipasi potensi kurangnya stok darah. Hal ini seiring imbauan kepada masyarakat untuk melakukan social distancing atau pembatasan sosial dapat mempengaruhi stok darah.

"50 persen ini kita harus antisipasi,” ujar Ketua Dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur, dr Harsono, seperti dikutip dari kanal News Liputan6.com, Selasa (17/3/2020).

Kebijakan pembatasan sosial itu dikhawatirkan Harsono. Ia menuturkan, kebijakan itu dapat menyebabkan jumlah pendonor darah menipis.

"Karena ada imbauan dari pemerintah untuk social distancing ini, akhirnya yang mendonor ini, enggak jadi. Jadi seperti tadi dari PMI Surabaya, Sidoarjo, Kota Malang, itu hampir semua turun 50 persen,” ujar Harsono.   (Putu Merta Surya Putra)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Bakal Bentuk Satgas

20160624-Stok-Darah-Jakarta-IA
Sejumlah kantong darah berada di kantor PMI DKI Jakarta, Jumat (24/6). Meskipun terdapat penurunan, namun stok darah di Ibu Kota relatif aman selama Ramadan dengan jumlah sekitar 800-1.500 kantong perhari. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Ia memastikan, stok darah hingga saat ini masih terbilang cukup. Oleh karena itu, perlu antisipasi jika ada peristiwa seperti gejala Demam Berdarah Dengue (DBD). PMI Jatim pun akan membuat satgas untuk mencari solusi.

"Ini kami membentuk satgas yang akhirnya mencari alternatif. Supaya tidak kumpul orang, kita yang datang. Yang donor itu semuanya mau,” tutur dia.

Ia pun menuturkan, bisa saja nanti minta ke rumah sakit untuk menyiapkan pendonornya. "Kita harus aktif pendonor atau kalau ada rumah sakit, kita yang minta pendonor, rumah sakit yang menyiapkan,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya