Liputan6.com, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Dardak mengatakan, pihaknya memfinalkan target bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat Corona COVID-19 di wilayahnya.Â
Dia menuturkan, suplemen bantuan sosial ini akan diberikan kepada warga yang hanya menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat dan belum mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten/kota. Bantuan sosial ini akan disalurkan di awal bulan Ramadan atau pada penghujung April 2020.
"Kita memberikan suplemen kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang hanya menerima BPNT di wilayah kelurahan, ini yang sudah dirancang dan sudah dipaparkan oleh Ibu Gubernur saat rakor dengan seluruh Menteri," ucap Emil di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa malam, 14 April 2020.Â
Advertisement
Baca Juga
Emil menegaskan, sistem penyaluran bantuan sosial ini adalah non duplikasi satu arah atau dengan kata lain Pemprov tidak akan memberikan bantuan kepada KPM yang sudah dibantu Pemkab dan Pemkot.
Namun, jika ada KPM yang sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat maupun Pemprov Jatim, dan Pemerintah kabupaten/kota ingin menambahkan, menurut Emil hal tersebut tidak masalah dan menjadi kebijakan setiap pemerintah kabupaten/kota.
"Karena Pemprov juga menerima aspirasi, salah satunya kita berkomunikasi dengan Organda sebagai salah satu organisasi yang terdampak. Segera kita croscek dengan mengirimkan data yang sudah ada dan kita informasikan juga ke Pemkab dan Pemkot," ucapnya.
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tergantung Kekuatan Fiskal Daerah
Untuk jumlah warga yang akan mendapatkan bantuan dari Pemprov Jatim di setiap kabupaten/kota, Emil mengatakan berbeda-beda tergantung kekuatan fiskal masing-masing daerah.
Selain itu Pemprov sudah berkomunikasi dengan Pemkab dan Pemkot untuk masyarakat yang lintas wilayah, selama warga Jatim walaupun berdomisili tidak sesuai KTP jangan sampai kesulitan mengakses bantuan.
"Target intervensi sudah kita tentukan, 40 persen terendah terutama dari masyarakat yang non agro. Ini sudah kuota dan ada by name by address berdasarkan data yang masuk," ucap Emil.
Advertisement