Cara PDIP Surabaya Sambut Bulan Bung Karno

Juni diperingati sebagai Bulan Bung Karno lantaran pada bulan ini penuh dengan peristiwa bersejarah yang berkaitan dengan Bung Karno.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Jun 2020, 18:37 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2020, 17:00 WIB
Suasana Pembukaan Rakernas dan HUT PDIP
Peserta mengibarkan bendera Merah Putih saat pembukaan Rakernas I dan HUT ke-47 PDI Perjuangan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1/2020). Rakernas ini bertajuk 'Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional'. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Surabaya - DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menyambut bulan Bung Karno pada Juni ini dengan sejumlah kegiatan secara virtual, untuk mengajak publik kembali mengkhidmati jasa dan pemikiran Presiden Sukarno yang merupakan Bapak Bangsa Indonesia.

”Dalam situasi pandemi Covid-19, kami lakukan kegiatan secara virtual. Gagasan Bung Karno semakin terasa relevan, terutama bagaimana Bapak Bangsa kita itu merefleksikan gotong royong sebagai intisari Pancasila yang dicetuskan Bung Karno pada 1 Juni 1945. Tanpa gotong royong, mustahil kita bisa melewati pandemi Covid-19 dengan baik,” ujar Hadrean Renanda, Ketua Panitia peringatan Juni Bulan Bung Karno, DPC PDIP Kota Surabaya, Senin (1/6/2020).

Hadrean mengatakan, Juni diperingati sebagai Bulan Bung Karno lantaran pada bulan ini penuh dengan peristiwa bersejarah yang berkaitan dengan Bung Karno. Pada 1 Juni 1945, di depan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan, Bung Karno untuk kali pertama menyampaikan gagasan tentang lima sila dasar negara, yang dinamakan Pancasila.

”Lewat pidato tanpa teks yang panjang, dari hasil menggali kearifan dan tradisi rakyat, Bung Karno menyampaikan tentang Pancasila di depan seluruh tokoh bangsa dari berbagai daerah di Tanah Air. Hari itulah, 1 Juni, yang kini kita ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila,” ujar Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya bidang kaderisasi.

Kemudian, hari bersejarah lainnya adalah 6 Juni 1901, ketika Bung Karno lahir di Surabaya ketika fajar menyingsing. Tahun kelahiran juga menandai pergantian abad. Lalu pada 21 Juni 1970, Bung Karno wafat di Jakarta, dan dimakamkan di Kota Blitar.  ”Sejak kecil, oleh sang ibunda, Bung Karno sudah diyakini akan menjadi pemimpin besar bagi rakyatnya,” kata Hadrean.

Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Niam, pihaknya telah menyiapkan serangkaian acara berbasis virtual untuk memperingati Bulan Bung Karno. Di antaranya lomba foto bertemakan gotong royong hadapi pandemi COVID-19. 

"Lomba foto ini terbuka untuk umum. Mekanisme lomba akan kami publikasikan dalam 1-2 hari ke depan,” ujar Abdul Ghoni.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Rangkaian Diskusi

(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Tugu Pahlawan Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

PDIP Kota Surabaya juga menggelar serangkaian diskusi daring dengan menghadirkan berbagai narasumber, dari dalam dan luar negeri. Diskusi digelar pada 1 Juni, 6 Juni, dan 20 Juni. 

Selain membahas pemikiran dan gerakan Bung Karno, diskusi juga membahas tentang kuliner Nusantara yang terangkum dalam buku Mustika Rasa yang bisa menjadi alternatif bisnis kerakyatan di masa pandemi. 

"Kami menghadirkan para pakar, akademisi, aktivis, komunitas anak muda, chef, dan pelaku UMKM di Surabaya untuk membedah pemikiran, gerakan, hingga kepedulian Bung Karno terhadap tradisi makanan Nusantara," ujar Abdul Ghoni.

Pada 21 Juni, bertepatan dengan hari wafatnya Bung Karno, juga akan digelar doa bersama secara virtual dari para tokoh lintas agama. 

”Kami juga akan membagikan sembako untuk wong cilik, khususnya di wilayah Peneleh, tempat Bung Karno menghabiskan masa mudanya,” ujar Ghoni, yang juga anggota DPRD Kota Surabaya.

Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Arjuna Rizki Dwi Kresnayana menambahkan, pihaknya juga terus menyebar pemikiran Bung Karno kepada berbagai elemen di Surabaya. 

"Oleh karena itu, pada bulan Juni ini kami bakal membagikan paket buku tentang Bung Karno ke taman baca, pondok pesantren, dan berbagai komunitas,” kata Arjuna.

Sebagai wujud penghargaan pada tradisi khas Surabaya, di antaranya parikan, PDIP Kota Surabaya juga menggeber lomba parikan Suroboyo bertema Pancasila dan Gotong Royong Hadapi Pandemi COVID-19. 

"Jurinya akan melibatkan Cak dan Ning Surabaya, anak-anak muda yang paham dan menghikmati budaya Surabaya,” kata Arjuna.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya