OJK: Bank di Jatim Punya Ruang untuk Ekspansi Kredit

Berdasarkan data pengawasan posisi April 2020, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) bank-bank yang berkantor pusat di Jawa Timur sebesar 23,24 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 18:30 WIB
IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional Jawa Timur menyatakan bank di Jawa Timur (Jatim) memiliki ruang untuk ekspansi kredit sehingga mendukung pemulihan ekonomi warga. Ini ditunjukkan dari data rasio kecukupan modal (CAR) bank-bank yang berkantor pusat di Jatim.

Kepala OJK Kantor Regional Jatim, Bambang Mukti Riyadi menuturkan, berdasarkan data pengawasan posisi April 2020, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) bank-bank yang berkantor pusat di Jawa Timur sebesar 23,24 persen.

Kemudian dengan likuiditas yang memadai antara lain tercermin pada rasio Aktiva Lancar/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 25,03 persen, yang jauh di atas threshold.

"Hal tersebut menunjukkan bank di Jatim memiliki ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi kredit atau pembiayaan bagi bank syariah guna mendukung upaya pemulihan ekonomi masyarakat pada periode normal baru," ujar Bambang, seperti dikutip dari Antara, ditulis Selasa (16/6/2020).

Sebelumnya, pada kegiatan bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jatim, Bambang mengatakan telah menyampaikan secara umum kondisi perbankan di Jawa Timur sebagaimana perbankan nasional, yakni berkinerja baik dan dapat melayani kebutuhan transaksional masyarakat luas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Stabilitas Industri Jasa Keuangan Terutama Bank Jadi Kunci Strategis

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Surabaya, Eko Purwanto mengakui stabilitas industri jasa keuangan khususnya perbankan, adalah kunci strategis atau sebagai jantung perekonomian di masa normal baru.

"Dalam hal ini, recovery ekonomi Jatim yang merupakan kedua terbesar setelah DKI Jakarta, memiliki peran sangat strategis dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional sebagaimana telah dicanangkan oleh pemerintah," ujar dia.

Ia berharap, secara bertahap akan segera terjadi proses pemulihan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, dengan tetap mengutamakan pola hidup sehat, menerapkan protokol COVID-19, jaga jarak sesuai anjuran pemerintah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya