Risma Minta Takmir se-Surabaya Patuhi Protokol Kesehatan saat Idul Adha

Wali Kota Surabaya Risma menekankan agar saat salat berjamaah, jaga jarak atau physical distancing harus tetap dijaga saat salat Idul Adha.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 23:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) meminta agar para takmir dan pengurus masjid lebih meningkatkan protokol saat Idul Adha.

Ini juga berpedoman pada  Surat Edaran (SE) Menteri Menteri Agama (Menag) Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Sholat Idul Adha dan Kurban 1441 Hijriah. Selain itu SE Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kemeterian Pertanian (Kementan) Tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban dalam Situasi Wabah Bencana Non Alam Covid-19.

"Bapak. Saat ini beberapa wilayah di Surabaya sudah ada yang zona hijau. Artinya kita harus menjaga dan terus meningkatkan kedisiplinan. Protokol kesehatan hukumnya wajib tidak bisa ditawar," kata Wali Kota Risma di awal sambutan saat menggelar audiensi dengan 200 orang perwakilan takmir dan pengurus masjid se-Surabaya melalui video teleconference pada Kamis, (16/7/2020).

Risma mengaku tak ingin saat perayaan Idul Adha malah menjadi penyebaran COVID-19 antar masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan agar saat salat berjamaah, jaga jarak atau physical distancing harus tetap dijaga.

"Sebelum masuk masjid di depannya sudah disediakan air mengalir dan sabun, cek suhu tubuhnya. Untuk takbir tidak ada takbir keliling ya,” ujar dia.

Selain itu, untuk mekanisme penyembelihan hewan kurban, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengimbau agar pemotongan hewan kurban juga dapat dilakukan melalui pemotongan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), masjid, atau musala dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Jaga jarak antar petugas minimal satu meter. Untuk satu ekor sapi terdiri dari lima sampai tujuh petugas yang menyembelih.  Kemudian satu ekor kambing terdiri dari dua sampai tiga petugas. Kira-kira seperti itu. Kita bisa diskusikan lagi ini," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Risma Minta Panitia yang Berkeliling Mengantar Daging kepada Penerima

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Tidak hanya itu, demi mencegah terjadinya kerumunan, Risma juga meminta saat mendistribusikan daging, panitia yang berkeliling mengantar ke rumah penerima daging kurban.

"Daging kurbannya dikemas dengan daun atau besek. Petugas yang mendistribusikan juga mengenakan masker maupun face shield,” kata dia.

Di samping itu, ia juga meminta saat penyembelihan hewan kurban, kebersihan lokasi dan peralatan juga harus diperhatikan. Bahkan limbah atau kotoran juga harus dibuang di tempat yang sudah disediakan. “Panitianya harus segera membersihkan diri,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Risma juga berdiskusi dengan para takmir dan pengurus masjid. Satu per satu pertanyaan dan masukan silih berganti datang dari perwakilan dari berbagai pengurus masjid tersebut.

Menanggapi berbagai pertanyaan dan masukan itu, Wali Kota Risma mengeluarkan ide untuk membuat video tutorial pemotongan hewan kurban secara efektif, benar dan halal.

"Saya berpikir apakah via daring. Ternyata video tutorial juga menjadi salah satu alternatifnya. Nanti akan kami diskusikan kembali," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya