Strategi Kampung Satu Pintu di Surabaya

Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengapresiasi sistem keamanan kampung satu pintu di salah satu Kampung Tangguh kawasan Sememi, Surabaya, Jatim.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 21:00 WIB
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana memantau kondisi Jalan Raya Gubeng yang ambles. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya- Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengapresiasi sistem keamanan kampung satu pintu di salah satu Kampung Tangguh kawasan Sememi, Surabaya, Jatim. Strategi ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Luar biasa idenya. Semua diajak untuk tertib protokol kesehatan. Nah, kalau sama-sama patuh begini pandemi bisa cepat berakhir," ujarnya saat berkunjung ke Sememi, Surabaya, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (24/7/2020).

Ia memberikan perhatian khusus kepada Kampung Tangguh yang dibentuk secara swadaya. Sebab, semangat warga dalam memutus penyebaran Covid-19 patut mendapat apresiasi dari pemerintah. Whisnu juga mengusulkan kepada Wali Kota Risma supaya setiap Kampung Tangguh untuk mendapat dana stimulant Rp 10 juta per Kampung Tangguh.

Ia mengungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Hendro Gunawan sempat menjanjikan dana tersebut akan turun pada pada minggu ini. Namun ada persoalan administrasi sehingga pencairan dana itu menjadi molor.

Salah satu pengurus Kampung Tangguh Sememi Surabaya, Sukairi, mengatakan penerapan sistem keamanan satu pintu memudahkan untuk memonitor orang yang keluar masuk kampung.

"Meski dananya swadaya, tapi semua aktif membantu. Kami bersinergi dengan Karang Taruna untuk sebagai salah satu contoh," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya