Penerima Beasiswa Pemprov Jatim Ikuti Ujian Baca Kitab Kuning

Dari 34 peserta yang lolos ujian membaca kitab kuning Fathul Qorib tersebut, sebanyak 30 orang nantinya akan mendapatkan beasiswa pendidikan 100 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 08:00 WIB
Salah satu jenis kitab kuning puluhan halaman yang akan digunakan dalam ngaji pasaran di pesantren
Salah satu jenis kitab kuning puluhan halaman yang akan digunakan dalam ngaji pasaran di pesantren selama Ramadan (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan calon mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengikuti tes membaca kitab kuning Fathul Qorib di Kampus Institut Agama Islam Tribakti (IAI-Tribakti) Kediri.

"Pendaftar ada kurang lebih 40 orang dan seleksi pertama lolos 34 orang," kata Wakil Rektor II Institut Agama Islam Tribakti Jauhar Fuad di Kediri, Minggu, 23 Agustus 2020.

Ia mengungkapkan dari 34 peserta yang lolos ujian membaca kitab kuning Fathul Qorib tersebut, sebanyak 30 orang nantinya akan mendapatkan beasiswa pendidikan 100 persen.

Pihaknya juga memberikan apresiasi program Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut untuk memajukan dunia pendidikan khususnya pesantren. Para santri selain bisa menimba ilmu tentang agama, juga bisa menempuh pendidikan di kampus, terlebih lagi mendapatkan beasiswa pendidikan, dilansir dari Antara.

Program pemberian beasiswa ini juga mendukung peningkatan kualifikasi akademik guru madrasah diniyah di Jawa Timur. Pesertanya dari berbagai macam unsur namun rata-rata diikuti oleh para santri baik putra maupun putri.

Program tersebut diselenggarakan oleh Pemprov Jatim bekerja sama dengan perguruan tinggi yang sekaligus mengelola pesantren dan dilaksanakan oleh Lembaga Penyelenggara Pendidikan Diniyah (LPPD).

"Program ini untuk meningkatkan kualifikasi akademik guru madrasah diniyah di Jawa Timur dengan ujian membaca kitab kuning ini dan ini untuk meningkatkan kualifikasi guru," ujarnya.

Ia menambahkan, perlunya membangun kesepahaman dalam menyiapkan program pendidikan untuk pesantren dan para guru lainnya, sehingga out put nantinya lebih baik.

"Perlu membangun kesepahaman dalam menyiapkan program studi bukan sekedar kondisi pesantren madrasah diniyahnya. Tapi bagaimana umat Islam di dunia itu paham bahwa dari bumi Indonesia, dari bumi Jawa Timur, akan terlahir para ulama-ulama yang akan membawa Islam 'rahmatan lil alamin'," ujar Jauhar Fuad.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Kampus Tertua di Kediri

Beberapa contoh wafak yang berasal dari kitab kuning
Beberapa contoh wafak yang berasal dari kitab kuning (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Kegiatan seleksi itu diselenggarakan di Kampus IAI-Tribakti Kediri. Kampus ini terpilih, karena termasuk kampus tertua di Kediri yang berdiri sejak 30 April 1966. Pada 2021, kampus ini akan berubah menjadi Universitas Islam Tribakti Kediri.

Saat seleksi juga dilakukan secara profesional. Pesertanya dari berbagai daerah di Kediri dan sekitarnya. Untuk tim penguji juga dari luar, sehingga independen penyelenggaraan ujian tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Peserta ujian satu per satu dan setelahnya menunggu giliran untuk pengumuman. Jika lolos, mereka akan diberi informasi bahwa akan mendapatkan beasiswa pendidikan.

Kitab Fathul Qorib merupakan kitab yang disusun oleh Syekh Ahmad bin Husain bin Ahmad Al-Asfihâni atau dikenal dengan al-Qâdhi Abu Syuja’ (433-593 H). Dalam sebagian naskah, kitab ini dinamakan dengan "Matan Taqrîb", dan sebagian naskah lainnya dinamakan "Ghâyatul Ikhtishâr".

Untuk itu, Syekh Ibn Qâsim al-Ghâzi memberikan dua nama untuk kitab syarah Taqrîb yang ditulisnya yakni Fathul Qarîb al-Mujîb fî Syarh Alfâdz at-Taqrîb dan Al-Qawl al-Mukhtâr fî Syarh Ghâyah al-Ikhtishâr(Syekh Ibn Qâsim al-Ghâzi, Fathul Qarîb, Beirut: Dar Ibn Hazm, 2005, halaman 19).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya