Liputan6.com, Surabaya - Dentuman keras terdengar di sebagian wilayah Malang Raya, mulai Selasa (2/2/2021) malam. Belum diketahui pasti sumber dentuman tersebut dari mana.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang menyatakan, hingga saat ini belum mengetahui sumber dentuman tersebut. Kepala BMKG Malang, Ma’muri mengatakan, berdasarkan data sensor seismik di Malang, Tretes, dan Gedangan, pada Rabu pukul 00.00 sampai 03.00 WIB tidak ada peningkatan aktivitas kegempaan.
"Sampai saat ini, kemi masih belum jelas kepastian sumber suara dentuman tersebut," kata Ma'muri, di Kabupaten Malang, seperti dikutip dari Antara, Rabu (3/2/2021).
Advertisement
Ma'muri menjelaskan, selain tidak ada peningkatan aktivitas kegempaan yang tercatat, BMKG Stasiun Geofisika Malang, juga tidak melihat adanya aktivitas sambaran petir, yang menunjukkan anomali, atau peningkatan aktivitas.
"Demikian pula data dari aktivitas sambaran petir, juga tidak menunjukkan anomali peningkatan," kata Ma'muri.
Sementara itu, Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Nia Haerani saat dikonfirmasi menambahkan, pihaknya juga masih belum bisa mengetahui sumber asal dentuman yang terjadi di Malang dan sekitarnya.
Bukan dari Gunung Raung?
Berdasarkan data PVMBG, gunung yang tengah mengalami erupsi adalah Gunung Raung, yang terletak di wilayah Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Namun Nia tidak bisa memastikan apakah suara dentuman yang terdengar di Malang dan Pasuruan berasal dari Gunung Raung.
Sebagai catatan, Gunung Raung berjarak kurang lebih 156 kilometer dari Kota Malang, Jawa Timur. Berdasarkan laporan masyarakat, lanjut Nia, suara erupsi Gunung Raung terdengar hingga Banyuwangi, yang berjarak kurang lebih 20 kilometer itu.
"Laporan masyarakat suara dari Gunung Raung terdengar hingga Kalipuro sampai Banyuwangi, atau 20 kilometer dari titik erupsi kawah puncak Gunung Raung," kata Nia.
Advertisement