UMKM Surabaya Minta Jam Operasional Ditambah Saat PPKM, Ini Alasannya

Menurut dia, ada beberapa pedagang makanan di Surabaya berjualan saat malam hari yakni mulai pukul 20.00 WIB.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2021, 10:10 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 10:10 WIB
Fermentor Donat ala Mahasiswa ITS
Mahasiswa ITS bikin alat fermentasi donat untuk UMKM di Surabaya (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Paguyuban UMKM Pedagang Makanan Kusnan Hadi meminta Pemkot Surabaya menambah jam operasional selama perpanjangan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro hingga 5 April 2021.

"Sebenarnya kami hanya menginginkan penambahan jam saja dan prokes sudah kita taati," kata Kusnan, Surabaya, Jumat (26/3/2021).

Menurut dia, ada beberapa pedagang makanan di Surabaya berjualan saat malam hari yakni mulai pukul 20.00 WIB. Namun, lanjut dia, jika diberlakukan harus tutup pukul 22.00 WIB, maka waktunya sangat pendek dan merugikan pedagang. 

"Kondisi itu harus diketahui oleh pihak Pemkot Surabaya. Mereka pedagang kecil yang menggantungkan hidupnya dari situ," katanya.

Menurut dia, para pedagang selama pandemi COVID-19 atau sudah setahun lebih berusaha bertahan hidup. Tentunya, lanjut dia, dalam hal ini sudah bagus karena mereka tidak pernah meminta bantuan dari pemkot.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta kepada DPRD Surabaya agar mendorong Pemkot Surabaya agar membuat kebijakan pelonggaran pemberlakuan jam malam saat berjualan.

Hal sama juga dikatakan pelaku UMKM lainnya, Wahyu Darmawan. Pemilik Kedai Ketan Punel ini mengatakan agar tidak diberlakukan penutupan Jalan Darmo Surabaya selama PMKM.

"Kami minta kebijakan penutupan Jalan Darmo ditiadakan. Usaha kami menjadi sepi terkana dampak penutupan jalan. Kami berharap ada kebijakan pemkot yang berpihak kepada pelaku usaha UMKM seperti saya ini," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Perlu Pendataan

Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Luthfiyah sebelumnya mengatakan Pemkot Surabaya perlu jembut bola melakukan pendataan UMKM di Surabaya.

"Dengan adanya pendataan itu, mereka (UMKM) bisa dibina untuk diberikan akses pemasaran, permodalan dan pelatihan. Bagaimana caranya membuat produksi dan packagingnya yang lebih baik kalau masakannya enak maka pemasarannya lebih strategi," katanya.

Kabid Usaha Mikro Dinas Koperasi Kota Surabaya Vivi Lailufa mengatakan pihaknya memfasilitasi para UMKM di Surabaya agar mengajukan perizinan.

"Kami juga ikut membantu kualitas produk dan pemasaran. Nantinya untuk pemasaran diarahkan melalui gojek dan lain lainya," katanya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya